Liputan6.com, Jakarta - Penghujung bulan Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam untuk menutup bulan mulia ini dengan amalan-amalan terbaik. Muharram adalah bulan yang penuh keutamaan, di mana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya.
Tapi, mungkin bagi sebagian wanita merasa terbatas dalam beribadah saat sedang haid, terutama ketika memasuki hari-hari terakhir bulan Muharram.
Tidak bisa melaksanakan sholat, membaca Al-Qur’an, atau berpuasa membuat kita merasa kehilangan momentum untuk beribadah. Namun, tak perlu khawatir ada banyak cara bagi siapa pun yang ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Bagi wanita yang sedang haid tetap memiliki kesempatan besar untuk meraih keutamaan bulan Muharram. Justru dalam keadaan seperti ini, ketulusan niat dan kesungguhan hati dalam beribadah sangat diuji.
Lantas, apa saja amalan sunnah yang bisa dilakukan oleh wanita haid di akhir Muharram? Berikut ulasannya, dikutip dari laman MUI pada Sabtu (19/7/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Detik-Detik Evakuasi 4 Korban Tertimbun Longsor di Peniron, Bruno, Purworejo
1. Memperbanyak Sholawat dan Dzikir
Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah larangan saaat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.
Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti sholat. Rasulullah SAW bersabda:
: [ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)
2. Murajaah Hafalan Al-Qur'an
Hal yang diharamkan saat sedang haid adalah menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an. Kendati demikian, larangan perempuan menyentuh mushaf saat haid, tidak menjadikan dirinya terhalang mendapat pahala membaca Al-Qur'an.
Perempuan tetap bisa mendapat pahala membaca Al-Qur'an dengan melakukan murajaah hafalan atau membaca Al-Qur'an terjemah sebagai pengganti amalan membaca Al-Qur'an.
3. Istiqamah Beristighfar
Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar. Bunyi hadisnya sebagaimana berikut:
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud).
4. Senantiasa Menjaga Kebersihan
Banyak perempun yang masih lalai dalam menjaga kebersihan tubuhnya selama masa haid. Bahkan beberapa perempuan sampai enggan untuk menyisir rambutnya atau tidak memotong kukunya dengan alasan haram.
Padahal semuanya hanyalah mitos belaka. Islam justru mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.
Disebutkan dalam hadis dari A’isyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
…..دعي عمرتك وانقضي رأسك وامتشطي
“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR. Bukhari 317 & Muslim 1211).