8 Ciri Desain Rumah yang Membuat Malaikat Rahmat Kerap Memasukinya, Bagaimana Rumahmu?

Liputan6.com, Cilacap - Setiap Muslim tentu mendambakan rumah yang penuh ketenangan, keberkahan, dan limpahan rahmat dari Allah SWT. Salah satu tanda keberkahan itu adalah hadirnya malaikat Rahmat, malaikat yang membawa ketenangan, penjagaan, dan doa-doa kebaikan.

Namun, selain rumah yang kerap dimasuki Malaikat Rahmat, ternyata ada juga rumah-rumah yang justru tidak dimasuki oleh Malaikat Rahmat.

Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam membuat desain rumah.

Rasulullah SAW telah menyebutkan beberapa kondisi yang membuat Malaikat Rahmat enggan memasuki sebuah rumah.

Bukan soal besar kecilnya bangunan, tapi tentang bagaimana rumah itu diisi dan dijaga. Berikut ini diuraikan ciri-ciri desain rumah yang menyebabkan malaikat rahmat bersedia masuk ke dalamnya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/06/2025).

Basarnas Kirim Personel untuk Bantu Penanganan Gempa Cianjur

1. Mengutamakan Kebersihan dan Kerapian

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim)

Rumah yang bersih, rapi, dan wangi akan membuat nyaman, baik bagi penghuninya maupun bagi para tamu tak terlihat seperti malaikat. Kebersihan adalah sebagian dari iman, dan menjadi bagian penting dari gaya hidup Islami. Hindari menumpuk barang tidak perlu, dan jaga sirkulasi udara agar rumah selalu segar.

2. Ruang Khusus untuk Ibadah

Membuat sudut atau ruangan kecil khusus untuk shalat dan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ciri rumah Islami. Area ini harus dijaga kesuciannya dan tidak dipakai untuk aktivitas lain. Dengan adanya ruang ini, rumah lebih hidup secara spiritual, dan para malaikat rahmat senang memasuki tempat-tempat di mana nama Allah sering disebut.

3. Menghindari Gambar Bernyawa dan Patung

Dalam Islam, gambar atau patung bernyawa yang dipajang di dinding rumah bisa menghalangi masuknya malaikat rahmat. Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar (makhluk bernyawa)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai gantinya, hiasilah rumah dengan kaligrafi, ayat-ayat Al-Qur’an, atau elemen dekoratif alami seperti tanaman.

4. Mengedepankan Pencahayaan Alami

Cahaya matahari adalah sumber energi dan kebersihan alami. Rumah Islami sebaiknya memiliki bukaan atau jendela yang cukup agar sinar matahari bisa masuk dan mengurangi kelembaban. Dalam ajaran Islam, rumah yang terang, baik secara fisik maupun spiritual, adalah tempat yang disenangi para malaikat.

5. Memfasilitasi Silaturahmi dan Tamu

Rumah yang Islami tidak bersifat eksklusif atau tertutup bagi orang lain. Ada area khusus untuk menerima tamu, dengan desain yang sopan dan nyaman, namun tetap menjaga privasi penghuni. Menyambut tamu dengan senyum dan keramahan juga menjadi bagian dari sunnah yang mendatangkan berkah.

6. Memutar Bacaan Al-Qur’an atau Dzikir

Mengisi rumah dengan suara lantunan Al-Qur’an atau dzikir secara rutin dapat menjaga suasana rumah tetap damai dan sakinah. Hal ini juga memperkuat nilai-nilai tauhid dalam setiap sudut rumah, yang menjadikan rumah terasa hidup secara ruhani dan dicintai para malaikat.

7. Menghindari Musik yang Melalaikan dan Suara Keras Tak Bermanfaat

Suasana rumah yang Islami adalah yang tenang dan damai, bukan yang bising atau gaduh. Musik yang melalaikan, suara televisi yang tidak dikontrol, atau percakapan kasar bisa mengusir ketenangan dan bahkan membuat para malaikat enggan masuk.

8. Desain Terbuka namun Menjaga Aurat

Rumah Islami bisa tetap modern dan terbuka, namun prinsip hijab tetap dijaga. Ini bisa dilakukan dengan pengaturan ruang yang bijak—misalnya, posisi ruang tamu tidak langsung berhadapan dengan ruang keluarga. Tirai, sekat, dan pintu yang dirancang secara estetis juga bisa membantu menjaga privasi sekaligus nilai syar’i.

Penutup

Desain rumah Islami bukan hanya soal estetika, melainkan cerminan nilai-nilai spiritual dan adab dalam kehidupan sehari-hari. Rumah yang bersih, tenang, dan penuh ibadah akan menjadi tempat yang disukai malaikat rahmat. Maka, mari kita bangun bukan hanya dinding dan atap, tetapi juga atmosfer iman dalam setiap sudut rumah kita.

Semoga rumah-rumah kita menjadi taman-taman kecil dari surga, tempat berkumpulnya keluarga dan turunnya rahmat Allah SWT.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul