Diabetes Tipe 2: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

17 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes tipe 2 adalah salah satu penyakit kronis yang paling sering dialami banyak orang. Penyebab utamanya biasanya karena pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh mengalami masalah dalam memproduksi insulin atau insulin yang ada tidak bekerja dengan baik, sehingga gula darah menjadi tinggi. Kondisi ini membuat tubuh kesulitan menggunakan gula sebagai sumber energi.

Penyebab Diabetes Tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 paling sering ditemukan pada orang dewasa, tapi sekarang juga mulai banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Selain kebiasaan makan dan gaya hidup yang kurang baik, faktor lain yang bisa memicu diabetes tipe 2 adalah kelebihan berat badan (obesitas), faktor keturunan, dan riwayat keluarga yang punya diabetes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang yang mengalami obesitas berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 karena lemak berlebih dalam tubuh dapat mengganggu kerja insulin. Begitu juga jika ada anggota keluarga yang punya diabetes tipe 2, risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini juga meningkat.

Dokter spesialis penyakit dalam, Fatih Anfasa, menjelaskan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, makanan yang banyak mengandung lemak dan garam juga dapat menyebabkan obesitas.

Dokter Fatih yang berasal dari Universitas Indonesia itu juga menambahkan, bukan hanya pola makan yang perlu diperhatikan, tapi gaya hidup seperti merokok dan kurang bergerak juga bisa memperbesar kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2.

“Ada juga faktor turunan, jadi kalau memang orang tuanya itu misalnya memiliki diabetes, mereka juga pada umumnya memiliki risiko lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki diabetes,” kata Fatih dikutip dari Antara, Selasa, 29 April 2025.

Gejala Diabetes Tipe 2

Adapun beberapa gejala umum yang terjadi terkait diabetes melitus tipe 2 di antaranya sebagai berikut:

  • Mengalami penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.
  • Kelelahan dan kelemahan yang berlebihan.
  • Adanya rasa haus yang berlebihan dan sering minum air atau kondisi ini disebut sebagai polidipsia.
  • Produksi urin yang berlebihan dan sering buang air kecil atau dikenal sebagai poliuria.
  • Memiliki luka yang sulit sembuh dan infeksi yang sering.
  • Terjadinya gangguan penglihatan seperti penglihatan yang kabur.
  • Kesemutan atau mati rasa pada kaki dan tangan.
  • Mengalami nafsu makan yang meningkat dan sering merasa lapar.

Pencegahan Diabetes Tipe 2

Untuk mencegah penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, Fatih menyarankan agar membatasi konsumsi makanan cepat saji serta makanan dan minuman kemasan yang mengandung gula, lemak, dan garam tinggi. Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta ini juga menyarankan agar rutin memantau berat badan dan mengevaluasi kenaikannya secara berkala supaya terhindar dari obesitas.

Dilansir dari Mayo Clinic, Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan penderita pradiabetes untuk menurunkan berat badan sekitar 5-7 persen dari berat badan mereka guna mencegah diabetes. Penurunan berat badan yang lebih banyak bahkan bisa memberikan manfaat yang lebih besar.

Fatih menjelaskan bahwa diabetes memang bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan, tetapi hal ini tidak bergantung pada jenis kelamin. Artinya, apakah dari ayah ke anak perempuan atau dari ibu ke anak laki-laki, risikonya sama saja. Ia juga mengingatkan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dan penderita harus terus menjalani pengobatan agar kadar gula darah tetap terkontrol.

“Selama gula darah terkontrol, maka penderita diabetes ini juga sebetulnya bisa hidup berdampingan dengan kualitas kehidupan yang baik tentunya,” kata dia.

Kakak Indra Purnama berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |