Eks Menko PMK Muhadjir Effendy jadi Komisaris Utama BSI, Ini Profilnya

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy resmi ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Keputusan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI di Jakarta pada Jumat, 16 Mei 2025.

Selain menetapkan Dewan Komisaris, RUPST BSI juga merestui Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama. Anggoro yang juga mantan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan itu menggantikan posisi Hery Gunardi sebagai nahkoda BSI sebelumnya. “Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan untuk menjadikan BSI bisa bersaing di kancah global,” kata Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta dalam keterangan persnya, Jumat, 16 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini adalah jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah ditetapkan dalam RUPST BSI

Dewan Komisaris 

  • Komisaris Utama/Independen: Muhadjir Effendy
  • Komisaris Independen:  Felicitas Tellulembang
  • Komisaris: Meidy Firmansyah
  • Komisaris: Mochammad Agus Rofiudin
  • Komisaris: Kamaruddin Amin
  • Komisaris Independen: Nizar Ahmad Saputra
  • Komisaris Independen: Muhammad Syafii Antonio
  • Komisaris Independen: Addin Jauharuddin

Direksi

  • Direktur Utama: Anggoro Eko Cahyo
  • Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta
  • Direktur Retail Banking: Kemas Erwan Husainy
  • Direktur Information Technology: Muharto
  • Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
  • Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
  • Direktur Compliance & Human Capital: Arief Adhi Sanjaya
  • Direktur Risk Management: Grandhis Helmi Harumansyah
  • Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaldan Novari
  • Direktur Treasury & International Banking: Firman Nugraha

Dewan Pengawas Syariah

  • Ketua: Hasanudin
  • Anggota: Mohammad Hidayat
  • Anggota: Oni Sahroni
  • Anggota: Abdul Ghofur Maimoen

Profil Muhadjir Effendy

Muhadjir Effendy saat ini menjadi Ketua PP Muhammadiyah membidangi Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal periode 2022-2027. Menukil laman Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir dilahirkan di Madiun, Jawa Timur, 29 Juli 1956. Dia dilantik sebagai Menko PMK oleh Jokowi pada 23 Oktober 2019.

Sebelum menjabat sebagai Menko PMK, Muhadjir merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ketika reshuffle jilid II periode pertama Presiden Jokowi.

Muhadjir meraih gelar sarjana pendidikan sosial di IKIP Negeri Malang pada 1982. Setelah itu, meraih gelar Magister Administrasi Publik di Universitas Gadjah Mada pada 1996 dan terakhir menamatkan S-3 dan mendapat gelar Doktor Ilmu-Ilmu Sosial di Universitas Airlangga, Surabaya.

Muhadjir juga beberapa kali mengambil kursus di luar negeri, seperti di National Defence University, Washington, D.C. pada tahun 1993 dan Victoria University di British Columbia, Canada pada tahun 1991.

Karier Muhadjir di bidang akademis dimulai saat menjadi karyawan honorer di UMM. Ia kemudian menjadi dosen dan Pembantu Rektor III dan I. Muhadjir lalu dipercaya sebagai Rektor UMM pada 2000 selama 3 periode. Berikutnya, Muhadjir menjadi Mendikbud pada 2016 hingga 2019 saat menggantikan Anies Baswedan. Selanjutnya, Muhadjir dipercaya menjadi Menko PMK pada 2019 hingga 2024.

Ia juga mengikuti beberapa organisasi. Bahkan, dalam beberapa organisasi, Muhadjir didapuk penjadi pemimpin, baik ketua maupun wakil ketua.

Dalam sepak terjangnya, Muhadjir pernah didapuk menjadi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur pada 2000 selama dua periode hingga 2010. Jokowi menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Muhadjir atas jasa-jasanya sebagai Mendikbud periode 2016-2019 pada Rabu, 11 November 2020.

Muhadjir tercatat sebagai Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Ia juga aktif menjadi pengajar di Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang mengajar bidang Sosiologi.

Tak hanya aktif di bidang pendidikan, Muhadjir juga aktif sebagai seorang kolumnis yang banyak mengangkat isu mengenai agama, pendidikan, sosial, politik dan kemiliteran.

Pengalaman ketika masih menjadi mahasiswa dan wartawan menjadi fondasi kuat yang mendasari kemampuannya dalam menulis esai. Sebagai seorang wartawan kampus, Muhadjir mendirikan koran kampus UMM, BESTARI pada 1986. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Malang Raya serta merupakan penulis lepas di beberapa media massa nasional.

Beberapa karyanya dituangkan menjadi beberapa judul buku: Bala Dewa, Seperti Menyaksikan Dahlan Muda, dan Muhammadiyah dan Pendidikan di Indonesia.

Amelia Rahima dan Andry Triyantono berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |