Gagal Juara Liga Italia, Inter Milan Fokus ke Final Liga Champions

4 hours ago 2

Inter Milan akan menghadapi PSG di final Liga Champions pada Minggu dinihari WIB, 1 Juni 2025, setelah gagal meraih juara di Liga Italia.

25 Mei 2025 | 18.48 WIB

Selebrasi gol pemain Inter Milan. Shutterstock

Selebrasi gol pemain Inter Milan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain Inter Milan kini fokus mempersiapkan diri menghadapi laga final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG) setelah gagal meraih Scudetto di Liga Italia. Duel perebutan gelar juara kompetisi Eropa itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Allianz Arena, Munchen, Jerman, Minggu, 02.00 WIB, 1 Juni.

Sebelumnya konsetrasi Inter dalam persiapan menuju final Liga Champions terpecah dengan perburuan gelar Serie A ke-21 pada musim 2024-2025. Mereka bersaing ketat dengan Napoli hingga pekan terakhir. Meski mampu memenangi laga pamungkas atas di kandang Como 2-0 pada Sabtu dinihari WIB, 24 Mei lalu, Nerazzurri gagal menyabet gelar. Sebab, nilainya tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Gli Azzurri yang juga mencatat kemenangan di laga terakhirnya atas Cagliari dengan skor sama.

Setelah gagal di liga domestik, fokus Inter kini hanya terkonsentrasi pada pengejaran gelar juara Liga Champion yang ada di depan mata. Kapten Inter Milan Stefan de Vrij pun mengungkapkan bahwa timnya memang mengandalkan final kompetisi Eropa ini bukan Liga Italia. “Sekarang, kami harus melupakan semua itu dan fokus sepenuhnya pada persiapan untuk final Liga Champions. Scudetto? Scudetto memang pantas diberikan kepada tim yang finis pertama, tetapi ada perasaan bahwa kami seharusnya dapat berbuat lebih banyak di liga,” katanya dikutip dari laman resmi klub.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan, saat ini Inter Milan telah mempersiapkan segalanya dan sangat termotivasi bermain melawan PSG di final Liga Champions. “Kami telah bekerja sangat keras dan tampil sangat baik di Liga Champions, dan kami akan memberikan segalanya untuk menyelesaikan pekerjaan minggu depan,” ujarnya.

Inter melangkah ke final Liga Champions setelah menyingkirkan raksasa Spanyol Barcelona dengan keunggulan agregat 7-6 di semifinal. Sementara, PSG menghentikan Arsenal dengan kemenangan agregat 3-1.

Bek kiri Inter Carlo Augusto tak menampik bahwa timnya memiliki sejumlah peluang memenangi Liga Italia tetapi tidak bisa memaksimalkannya. Terlepas dari itu, ia dan teman-temannya mampu mencapai final Liga Champions yang itu merupakan impian semua klub. “Kami telah bermain bagus di Liga Champions, tetapi kami tidak memanfaatkan peluang di Serie A. Poin-poin yang hilang itulah yang menjadi kekurangan kami pada akhirnya. Namun, sekarang kami harus fokus pada final Liga Champions; minggu yang sangat penting menanti,” ujarnya.

Gelandang Nerazzurri Kristan Asllani menekankan bahwa tak ada yang perlu disesali dari kegagalan mereka menjadi juara Liga Italia. Kekecewaan di liga domestik harus dijadikan energi ketika mereka fokus ke Liga Champions. “Ini adalah trofi terbesar dari semuanya, dan kami harus menjalani pertandingan tanpa perasaan sedih untuk keluar darinya dengan gembira,” ujarnya.

Pemain asal Albania itu mengucapkan rasa terima kasih kepada penggemar yang tetap memberikan dukungannya meski gagal juara Liga Italia. “Kami perlu mempersiapkan diri dengan baik dan menuju Munchen untuk menang,” katanya. 

Berbeda dengan Inter yang menghadapi final Liga Champions dengan kekecewaan gagal menyabet Scudetto, PSG yang sebelumnya sudah mengunci gelar juara Liga Prancis menambah koleksi trofi musim ini dengan meraih gelar Coupe de France atau Piala Prancis setelah menang 3-0 atas Reims di laga final yang berlangsung di Stadion Stade de France, Sabtu, 24 Mei 2025. 

Rentetan prestasi yang diraih PSG di bawah Luis Enrique bisa menjadi modal percaya diri bagi mereka saat mengejar gelar pertama di Liga Champions. Pada musim 2019/20 atau empat tahun lalu, tim Prancis ini berhasil menembus final tetapi gagal menjadi juara setelah kalah 0-1 dari Bayern Munchen. 

Sementara, Inter yang tiba di final dengan kekecewaan di Liga Italia, akan berjuang mengejar gelar keempat Liga Champions. Terakhir Nerazzurri mengangkat trofi Si Kuping Besar pada 2010 saat di bawah asuhan Jose Mourinho. Tiga tahun lalu, musim 2022/23, tim asuhan Simone Inzaghi sampai ke final, tetapi kalah 0-1 dari Manchester City. 

Pilihan Editor: Luis Enrique Yakin Gianluigi Donnarumma Bisa Atasi Tekanan di Final Liga Champions

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

Ekspansi Politik Haji Isam

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |