Ini Ponsel Pertama Xiaomi yang PakaiChip Xring 01 Buatan Sendiri

TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi akan meluncurkan sejumlah produk di tengah perayaan ulang tahun ke-15 perusahaan pada 22 Mei nanti. Melalui pengumuman resmi di berbagai kanal, termasuk akun pendiri Xiaomi Lei Jun, perusahaan teknologi asal Cina ini akan memperkenalkan produk baru dari lini ponsel, tablet, hingga kendaraan.

Salah satu produk yang menarik perhatian publik adalah chip ponsel pertama buatan Xiaomi sendiri, Xring 01. Perangkat ini menandai kembalinya perusahaan ke industri semikonduktor mobile. Mengutip Gizmochina, chip ini akan debut lewat ponsel Xiaomi 15S Pro.

Chip Xring 01 dibekali CPU 10-core dan GPU Immortalis-G925. Artinya, Xring 01 punya 10 inti prosesor yang terbagi dalam beberapa kelompok performa. Ada 2 inti berkecepatan 3,9 GHz untuk tugas berat seperti gaming atau multitasking ekstrem; 4 inti 3,4GHz untuk performa tinggi; serta 4 inti hemat daya yang menangani tugas ringan.

Berdasarkan hasil benchmark Geekbench, chip ini mencetak skor 3.119 (single-core) dan 9.673 (multi-core), membuatnya setara dengan produk flagship seperti Dimensity 9400 dan Snapdragon 8 Elite.

Selain ponsel, Xiaomi juga akan merilis Xiaomi Pad 7 Ultra, tablet premium berukuran 14 inci yang mendukung resolusi 3.2K dengan teknologi LTPO. Tablet yang dirancang untuk pengguna profesional ini memiliki fitur multi-jendela canggih dan kemampuan pengisian cepat hingga 120 W. Untuk tablet ini, Xiaomi memasang Snapdragon 8s Gen 4.

Xiaomi juga akan masuk ke pasar otomotif untuk pertama kalinya dengan memperkenalkan SUV Xiaomi YU7. Mobil ini akan mengusung desain lampu belakang bergaya cincin Saturnus, serta dimensi 4.999 x1.996x1.600 mm. YU7 akan hadir sistem dual motor yang mampu menghasilkan hingga 390 tenaga kuda (hp).

Pengembangan chip Xring 01 merupakan bagian dari strategi jangka panjang Xiaomi dalam industri semikonduktor. Setelah menghidupkan kembali divisi pengembangan chip pada 2021, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari 13,5 miliar Yuan (sekitar Rp30 triliun) dari rencana total investasi sebesar 50 miliar Yuan (sekitar Rp76 triliun).