Ini Rasanya Berkunjung ke Museum Wayang pada Malam Hari

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Wayang di Kota Tua Jakarta biasanya sudah tutup pukul 15.00. Tapi sejak dua pekan lalu, setiap akhir pekan museum ini akan dibuka sampai malam hari. Pengunjung bisa melihat-lihat koleksi wayang dari Indonesia dan berbagai negara sampai pukul 20.00.

Tempo merasakan suasana malam di museum itu pada Sabtu, 24 Mei 2025. Halaman depan museum, yang menjadi bagian dari Taman Fatahillah, tampak ramai karena bertepatan dengan pergelaran wayang. Sebuah panggung didirikan di depannya sehingga museum itu nyaris tak terlihat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari luar, museum ini tampak terang benderang. Dua petugas di meja loket menyambut tamu di depan pintu. Di dekatnya terdapat keterangan harga tiket. Satu orang dewasa harus membayar Rp 15.000 di akhir pekan, dan Rp 10.000 di hari kerja. Anak-anak cukup membayar Rp 5.000. 

Pengunjung malam museum ini tak terlalu ramai. Alunan musik bernada lembut terdengar sayup-sayup. Hanya ada dua laki-laki di lorong belakang meja loket. Mereka tertegun melihat deretan wayang golek seukuran anak kecil yang dipajang di balik kaca. Tiga di antara wayang golek itu adalah Rama Wijaya, Rahwana, dan Duryudana. Beberapa pengunjung juga terlihat di kejauhan. 

Melewati lorong itu, pengunjung akan menemukan prasasti makam Belanda yang dituliskan di tembok museum di sisi kanan. Prasasti yang ditulis dalam bahasa Belanda itu berisi keterangan bahwa di sini terdapat makam Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1619-1629. Ia disebut sebagai pendiri cikal bakal Jakarta setelah menaklukkan Jayakarta pada 30 Mei 1619 dan mengubah nama kota itu menjadi Batavia. 

Setelah prasasti makam Jan Pieterszoon Coen, pengunjung akan menemukan sebuah ruangan yang berisi beragam jenis wayang dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya wayang kulit dan wayang golek, di ruangan ini juga terdapat Sigale-gale, patung kayu dari Samosir, Sumatera Utara, yang sering digunakan dalam tarian dan ritual adat Batak. 

Seorang pengunjung melihat koleksi wayang di Museum Wayang, Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025. Museum ini buka sampai malam setiap akhir pekan. TEMPO/Mila Novita

Penasaran ke Museum Malam Hari

Sampai di sini, museum ini masih sepi. Hanya ada seorang perempuan tengah mengamati beberapa Sigale-gale yang disusun berjajar di balik kaca. Viona Amelia, pengunjung itu, mengaku baru turun dari lantai dua. Di sana, dia melihat koleksi boneka dari berbagai negara, dari Indonesia ada Unyil dan teman-temannya. Selain itu, di lantai atas juga terdapat ruang imersif, salah satu fasilitas baru di Museum Wayang setelah direnovasi pertengahan hingga akhir 2024 lalu. Sayang, Viona tak bisa memasuki ruangan itu karena sesinya telah berakhir. Ruangan itu dibatasi hanya dapat dimasuki 300 pengunjung setiap hari. 

"Tadi ke atas minta ditemani petugas karena sepi, " kata Viona yang mengaku datang sendiri dari Senayan. 

Viona mengatakan, ia penasaran merasakan sensasi mengunjungi ke Museum Wayang pada malam hari. Sebab, banyak orang bilang bahwa Museum Wayang di siang hari saja seram. "Bagaimana kalau malam? Jadi saya coba malam-malam ke sini," kata dia.

Museum Wayang dinilai sebagai salah satu museum paling menyeramkan di Jakarta. Alasannya, museum ini menempati gedung lama yang pertama kali digunakan sebagai gereja pada 1640. Di area itu juga terdapat lahan pemakaman orang Belanda. Selain itu, beberapa koleksi di museum ini juga dianggap menyeramkan, seperti Sigale-gale. Dalam tradisi Batak, boneka itu sering digunakan dalam tarian untuk mengantar arwah mendiang keluarga. 

Tapi ternyata malam di museum ini tak seseram yang dibayangkan. "Sebenarnya nggak seseram itu kok, apalagi meskipun malam, lampu museumnya nyala semua," kata dia. 

Lampu yang yang terang ini membuat siang dan malam di dalam museum tak ada bedanya. Suguhan siang dan malam di museum ini pun sama saja karena belum ada program khusus yang dinikmati malam hari di akhir pekan. Tapi, setiap Minggu, museum ini menggelar pertunjukan wayang dari berbagai daerah. 

Lima Museum Buka sampai Malam

Museum Wayang di Kota Tua Jakarta menjadi salah satu dari lima museum di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang buka sampai malam hari setiap akhir pekan. Empat museum lainnya adalah Museum Kesejarahan Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Kebaharian Jakarta, dan Museum Betawi di Setu Babakan. 

Pembukaan museum pada malam hari dimulai pada 17 dan 18 Mei 2025, setelah uji coba pada 10 dan 11 Mei 2025. Kebijakan itu dibuat untuk memberikan akses lebih luas bagi masyarakat, termasuk pelajar dan warga yang membutuhkan fasilitas belajar atau rekreasi edukatif di luar jam kerja.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |