TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mewanti-wanti kepada prajurit militer untuk menghindari permainan judi online. Pernyataan itu dia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada keluarga besar TNI AD di jajaran Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Permainan judi online adalah kegiatan yang paling tidak rasional," kata Maruli dikutip dari keterangan tertulisnya pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Menurut dia, tidak ada orang yang bisa sejahtera hidupnya dengan bermain judi online. Dia mengatakan, kegiatan melawan hukum itu justru berisiko membahayakan kehidupan pribadi prajurit, keluarga, hingga kedinasannya. "Syukuri apa yang sudah kita dapatkan dari negara," ujar jenderal bintang empat tersebut.
Dia menyatakan prihatin dan sedih bila ada anggotanya yang dipecat karena melakukan kegiatan melanggar hukum, seperti judi online. Maruli mengimbau agar seluruh prajurit saling mengingatkan satu sama lain untuk menjauhi tindakan ilegal tersebut.
Maruli juga meminta kepada para prajurit agar menjalani kehidupan yang sederhana dan menjauhi gaya hidup mewah. Dia mengimbau gaya hidup sederhana itu diterapkan prajurit dalam bekerja, bergaul, dan membina keluarga di rumah.
Dalam keterangan terpisah, Komandan Pusat Polisi Militer Markas Besar TNI Mayor Jenderal Yusri Yunarto menyatakan aktivitas judi online di instansi pertahanan negara itu cukup masif. Dia mengatakan, tak sedikit prajurit TNI yang terjebak dalam judi online.
Adapun hingga November tahun lalu, Yusri mencatat terdapat sebanyak 4.000 prajurit TNI terlibat dalam judi online. Para prajurit yang terlibat kemudian dijatuhi sanksi sebagai efek jera agar tak lagi bermain judi.
Selain itu, Pusat Polisi Militer telah memerintahkan komandan satuan di masing-masing daerah untuk melakukan tindakan pencegahan. Upaya antisipasi yang dilakukan seperti penyuluhan terhadap prajurit hingga merazia gawai.
Upaya pencegahan, kata dia, menjadi penting untuk memastikan moralitas dan psikologi prajurit tidak terganggu lantaran terlalu banyak bermain gawai saat tak bertugas. "Makanya akan dilakukan razia untuk memastikan prajurit tidak mengunduh aplikasi-aplikasi terlarang," ujarnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu, 7 Mei 2025.