TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memberikan tanggapan mengenai penghargaan yang diterima Syahrini dalam sebuah acara di Cannes, Prancis. Menurut pernyataan resmi dari UNESCO Regional Office di Jakarta, UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO," demikian pernyataan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu, 21 Mei 2025.
Klaim Syahrini Dapat Penghargaan dari UNESCO
Syahrini menghebohkan jagat maya setelah mengaku mendapat penghargaan dari UNESCO melalui Princess Charleen Fondation dan Listen To Her Parole. Ia mengunggah foto saat memegang piala yang terdapat logo UNESCO di bagian bawah dengan nama Guila Clara Kessous Artist for Peace dan Fondation Princess Charlene de Monaco.
Dalam poster yang ia bagikan, tertulis Cannes Award is Presented to Mrs Syahrini for Outstanding Achievement in Entertainment, Influence, & Global Cultural Impact, dilengkapi logo United Society Council pada bagian bawah. "Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dan luar biasa dari UNESCO melalui platform 'Listen To Her Parole'," tulis Syahrini dalam keterangan video yang dibagikan di Instagram pribadinya pada Jumat, 16 Mei 2025.
UNESCO Tidak Sama dengan United Society Council
Tempo telah melakukan konfirmasi ulang melalui kantor PBB di Indonesia pada Selasa, 20 Mei 2025. Siska Widyawati, National Information Officer, Pusat Informasi PBB (United Nations Information Center) menyampaikan bahwa penghargaan untuk Syahrini bukan dari UNESCO, melainkan dari United Society Council (USC). United Society Council merupakan sebuah organisasi independen yang bermarkas di Dublin, Irlandia.
“Dari informasi yang kami kumpulkan, penghargaan ini diberikan dalam acara yang diadakan oleh United Society Council, bukan UNESCO. Adapun logo UNESCO di situ menyertai nama dari Goodwill ambassadornya, Guilla Clarra Kessous yang merupakan salah satu artist for peace UNESCO,” ungkapnya.
Munculnya logo UNESCO bukan karena ada kerja sama resmi, melainkan kehadiran Guila Clara Kessous sebagai UNESCO Goodwill Ambassador. Berdasarkan laman unesco.org, ia adalah seniman perdamaian UNESCO sejak Januari 2012. Guila Clara Kessous dikenal sebagai akademisi serta seniman asal Prancis yang berdedikasi dalam membela hak asasi manusia, perdamaian dunia, serta keadilan melalui seni.
Seperti diketahui, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yang disingkat sebagai UNESCO merupakan lembaga PBB yang menangani masalah pendidikan, kebudayaan, dan komunikasi. Sementara, United Society Council (USC) adalah sebuah organisasi independen yang memiliki fokus dalam bidang pemberdayaan masyarakat, keberlanjutan lingkungan, aksi kemanusiaan, hingga perdamaian dunia.
Laili Ira berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Lama Menghilang, Syahrini Muncul di Red Carpet Cannes Film Festival