Ragam Modus Penipuan AI Mengintai Nasabah Bank, Begini Cara Kerjanya

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta- Modus penipuan bank semakin marak terjadi dan meresahkan masyarakat. Para pelaku kejahatan terus mengembangkan cara-cara baru untuk mengelabui korban dan mencuri uang dari rekening mereka. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam melakukan penipuan.

Bagaimana sebenarnya para penipu ini bekerja? Apa saja ragam modus penipuan AI yang perlu diwaspadai? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai berbagai modus penipuan yang menggunakan teknologi AI dan bagaimana cara melindungi diri dari ancaman tersebut.

Penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang berbagai modus penipuan yang ada. Dengan mengetahui cara kerja para penipu, kita dapat lebih berhati-hati dan terhindar dari menjadi korban.

Modus Penipuan AI: Manipulasi Data dan Identitas

Salah satu modus penipuan yang memanfaatkan AI adalah manipulasi data dan identitas. Penipu menggunakan AI untuk membuat data palsu yang sangat meyakinkan, termasuk dokumen identitas, slip gaji, dan informasi pribadi lainnya. Data palsu ini kemudian digunakan untuk mengajukan pinjaman atau membuka rekening bank atas nama orang lain.

Polda Metro Jaya baru-baru ini berhasil membongkar kasus penipuan yang melibatkan manipulasi data nasabah menggunakan AI. Para pelaku menggunakan aplikasi AI untuk membuat data palsu, termasuk merekayasa video verifikasi wajah. Data palsu ini kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke bank.

Kasus ini menunjukkan betapa canggihnya modus penipuan yang menggunakan AI. Penipu tidak hanya menggunakan email atau SMS palsu, tetapi juga memanfaatkan teknologi AI untuk mengelabui sistem keamanan bank.

Rekayasa Sosial dengan AI: Membangun Kepercayaan Palsu

Selain manipulasi data, AI juga digunakan dalam rekayasa sosial. Penipu menggunakan AI untuk membuat percakapan palsu yang sangat meyakinkan, baik melalui telepon, email, atau media sosial. Percakapan ini dirancang untuk membangun kepercayaan korban dan kemudian memanfaatkannya untuk mendapatkan informasi pribadi atau uang.

Misalnya, penipu dapat menggunakan AI untuk meniru suara atau gaya bahasa seseorang yang dikenal oleh korban, seperti anggota keluarga atau teman. Penipu kemudian menghubungi korban dan meminta bantuan keuangan dengan alasan darurat. Karena korban percaya bahwa mereka berbicara dengan orang yang mereka kenal, mereka cenderung untuk memenuhi permintaan tersebut tanpa curiga.

Modus rekayasa sosial dengan AI ini sangat berbahaya karena sulit untuk dideteksi. Penipu dapat memanfaatkan emosi dan kepercayaan korban untuk memanipulasi mereka.

Cara Melindungi Diri dari Penipuan AI

Mengingat semakin canggihnya modus penipuan yang menggunakan AI, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda melindungi diri dari penipuan AI:

  • Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal, terutama melalui telepon atau email.
  • Selalu verifikasi identitas orang yang menghubungi Anda sebelum memberikan informasi atau melakukan transaksi keuangan.
  • Berhati-hatilah terhadap permintaan bantuan keuangan yang mendesak, terutama jika datang dari orang yang tidak dikenal.
  • Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun online Anda.
  • Aktifkan fitur otentikasi dua faktor (2FA) untuk meningkatkan keamanan akun Anda.
  • Perbarui perangkat lunak dan aplikasi Anda secara teratur untuk menambal kerentanan keamanan.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan yang menggunakan teknologi AI.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |