TEMPO.CO, Jakarta - Kabar pembatalan diskon tarif listrik 50 persen pada periode Juni-Juli 2025 tengah menjadi perhatian publik. Pemerintah memutuskan untuk mengganti diskon itu menjadi tambahan bantuan subsidi upah (BSU) kepada pekerja yang memiliki gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan atau setara dengan upah minimum provinsi/kabupaten/kota (UMP/UMK), serta guru honorer, dari semula Rp 150.000 per bulan menjadi Rp 300.000 per bulan.
“Kita sudah rapat di antara para menteri. Dan untuk pelaksanaan diskon listrik, ternyata kebutuhan atau proses penganggarannya jauh lebih lambat, sehingga kalau tujuannya adalah untuk Juni dan Juli, kita memutuskan tidak bisa dijalankan,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers setelah rapat terbatas (ratas) terkait stimulus ekonomi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, di mana sajakah negara-negara dengan tarif listrik termurah di dunia?
Daftar Negara dengan Tarif Listrik Termurah
Melansir GlobalPetrolPrices.com, harga listrik rata-rata dunia untuk pengguna rumah tangga pada kuartal I 2025 adalah US$ 0,16 per kWh atau sekitar Rp 2.560 (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat). Sedangkan harga listrik rata-rata dunia untuk bisnis sebesar US$ 0,156 per kWh.
Tarif listrik rumah tangga tertinggi berada di Eropa, yaitu US$ 0,23 per kWh, sedangkan terendah ada di Asia sebesar US$ 0,08 per kWh. Sementara itu, Afrika sebesar US$ 0,12 per kWh, Oseania sebesar US$ 0,22 per kWh, Amerika Utara sebesar US$ 0,14 per kWh, dan Amerika Selatan sebesar US$ 0,19 per kWh.
Kemudian, tarif listrik bisnis termahal berada di Oseania, yaitu US$ 0,25 per kWh, sedangkan yang terendah terletak di Afrika sebesar US$ 0,12 per kWh. Lalu, tarif listrik bisnis di Asia sebesar US$ 0,11 per kWh, Eropa sebesar US$ 0,2 per kWh, Amerika Utara sebesar US$ 0,15 per kWh, dan Amerika Selatan sebesar US$ 0,2 per kWh.
Pada kuartal I 2025, harga listrik naik lebih dari 15 persen di Australia, Luksemburg, Malawi, Moldova, Oman, dan Prancis. Sedangkan penurunan tarif yang besar beberapa di antaranya terjadi di Pakistan, Sri Lanka, Tanjung Verde, dan Zambia.
“Hal ini menegaskan bahwa perubahan harga yang besar merupakan hasil dari keputusan regulasi pemerintah, bukan dari perubahan harga komoditas. Komponen tarif listrik adalah kurang dari setengah tagihan akhir, sisanya adalah biaya transmisi, distribusi, dan pajak,” tulis GlobalPetrolPrices.com.
A. Tarif Listrik Rumah Tangga Termurah
Adapun 10 negara dengan tarif listrik rumah tangga rata-rata terendah pada periode 2023-2025 sebagai berikut:
- Iran: US$ 0,003 per kWh atau sekitar Rp 48.
- Ethiopia: US$ 0,006 per kWh atau sekitar Rp 96.
- Sudan: US$ 0,007 per kWh atau sekitar Rp 112.
- Libya: US$ 0,008 per kWh atau sekitar Rp 128.
- Suriah: US$ 0,013 per kWh atau sekitar Rp 208.
- Kirgistan: US$ 0,013 per kWh atau sekitar Rp 208.
- Irak: US$ 0,015 per kWh atau sekitar Rp 240.
- Bhutan: US$ 0,015 per kWh atau sekitar Rp 240.
- Angola: US$ 0,016 per kWh atau sekitar Rp 256.
- Kuba: US$ 0,019 per kWh atau sekitar Rp 304.
B. Tarif Listrik Bisnis Termurah
Sementara 10 negara dengan tarif listrik bisnis rata-rata terendah pada periode 2023-2025 sebagai berikut:
- Libya: US$ 0,009 per kWh atau sekitar Rp 144.
- Angola: US$ 0,013 per kWh atau sekitar Rp 208.
- Ethiopia: US$ 0,019 per kWh atau sekitar Rp 304.
- Bhutan: US$ 0,02 per kWh atau sekitar Rp 320.
- Sudan: US$ 0,035 per kWh atau sekitar Rp 560.
- Algeria: US$ 0,035 per kWh atau sekitar Rp 560.
- Mesir: US$ 0,036 per kWh atau sekitar Rp 576.
- Qatar: US$ 0,036 per kWh atau sekitar Rp 576.
- Suriah: US$ 0,037 per kWh atau sekitar Rp 592.
- Zambia: US$ 0,037 per kWh atau sekitar Rp 592.