26 Spesies Baru Bakteri Ditemukan di Fasilitas Steril NASA, Terbawa ke Mars?

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 spesies baru bakteri ditemukan di ruang bersih milik NASA yang sebelumnya digunakan untuk mempersiapkan peluncuran wahana Phoenix Mars. Ruang bersih merupakan lingkungan yang dikontrol secara ketat untuk mencegah keberadaan mikroorganisme yang bisa menempel pada wahana antariksa dan terbawa ke luar angkasa. 

Nyatanya, ada penemuan ini dari tim ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan, yang bekerja sama dengan peneliti dari India dan Arab Saudi. Mereka mendapati mikroorganisme ekstrem, yang dikenal sebagai ekstremofil, ternyata mampu bertahan di tempat yang dianggap steril sekalipun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penelitian kami bertujuan memahami risiko perpindahan ekstremofil dalam misi luar angkasa dan mengidentifikasi mikroorganisme mana yang mungkin mampu bertahan dalam kondisi ekstrem di luar angkasa,” kata Alexandre Rosado, peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), Arab Saudi, dikutip dari laporan Space pada 18 Mei 2025.

Rosado dan timnya meneliti sampel dari Payload Hazardous Servicing Facility di Kennedy Space Center, Florida—fasilitas terakhir yang digunakan sebelum Phoenix diluncurkan dari Cape Canaveral Space Force Station pada 2007. Hasilnya, mereka menemukan 53 galur bakteri yang diklasifikasikan ke dalam 26 spesies baru.

Untuk mengetahui kemampuan bertahan hidup bakteri-bakteri ini, para peneliti menganalisis genom mereka dan menemukan sejumlah gen yang berkaitan dengan perbaikan DNA, detoksifikasi zat berbahaya, serta peningkatan metabolisme. “Gen yang diidentifikasi pada spesies bakteri baru ini bisa direkayasa untuk aplikasi dalam bidang kedokteran, pengawetan makanan, dan industri lainnya,” ujar Junia Schultz, peneliti postdoktoral di KAUST.

Penemuan ini tidak hanya membuka peluang untuk pengembangan teknologi baru di Bumi, tapi juga membantu NASA memperketat protokol kebersihan ruang bersih dalam misi antariksa mendatang. “Upaya ini sangat penting untuk memantau risiko kontaminasi mikroba dan mencegah kolonisasi tak disengaja di planet yang dieksplorasi,” tutur Rosado.

Kasthuri Venkateswaran, ilmuwan JPL yang telah pensiun dan menjadi penulis utama studi tersebut, menambahkan bahwa mereka sedang mengungkap misteri mikroba yang mampu bertahan dalam kondisi ekstrem di luar angkasa. "Organisme yang berpotensi merevolusi ilmu kehidupan, rekayasa hayati, dan eksplorasi antarplanet,” katanya.

Hasil penelitian telah dipublikasikan pada 12 Mei lalu melalui Jurnal Microbiome.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |