5 Poin yang Dibahas dalam Lawatan PM Albanese ke Indonesia

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis pagi, 15 Mei 2025.

Ini menjadi lawatan luar negeri perdana Albanese usai terpilih kembali sebagai pemimpin Negeri Kanguru dalam pemilihan umum Australia.

Kunjungan ini menjadi sorotan karena tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menyentuh isu-isu strategis kawasan, kerja sama ekonomi, dan klarifikasi terhadap laporan sensitif mengenai kehadiran militer asing di Papua. Berikut beberapa poin utama yang dibahas dan menjadi sorotan dalam kunjungan ini:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Prioritas Hubungan Bilateral Indonesia-Australia
Dalam pernyataan bersama, Albanese menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra paling penting bagi Australia di kawasan Indo-Pasifik. “Tidak ada negara yang lebih penting bagi kemakmuran, keamanan, dan stabilitas kawasan kami selain Indonesia,” ujar Albanese.

Ia juga menekankan pentingnya kawasan Asia Tenggara, menyebutnya sebagai wilayah dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah umat manusia, dan menggarisbawahi posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan kawasan.

2. Kelanjutan Strategi Ekonomi “Invested 2040”
Albanese menyebut bahwa kunjungannya ini juga menandai kelanjutan dari peluncuran strategi ekonomi Invested: Australia’s Southeast Asia to 2040 yang dilakukan di Jakarta dua tahun lalu. Strategi ini menunjukkan komitmen Australia untuk memperdalam investasi ekonomi jangka panjang di kawasan, khususnya Indonesia.

3. Undangan Liburan di Hambalang
Dalam suasana lebih santai, Presiden Prabowo secara langsung mengundang PM Albanese untuk berlibur di padepokannya di Hambalang, Bogor, selama 2–3 pekan. Prabowo bahkan menawarkan untuk mengajaknya berkuda. Albanese menyambut undangan tersebut dengan tawa dan mengaku bahwa dirinya memang seorang penggemar berkuda.

4. Isu Pangkalan Udara Rusia di Papua
Salah satu topik yang menarik perhatian dalam kunjungan ini adalah dugaan rencana Rusia menempatkan pesawat tempur di Papua. Meski tidak dikonfirmasi apakah topik ini dibahas langsung dengan Presiden Prabowo, Albanese menegaskan bahwa Australia menghormati kedaulatan Indonesia dan memahami posisi tegas Jakarta terkait isu tersebut.

“Bukan urusan saya untuk berkomentar tentang apa yang terjadi antara negara-negara yang bukan Australia. Tapi posisi kami jelas, dan posisi Indonesia juga sangat jelas,” ujarnya kepada jurnalis Australia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa isu tersebut tidak dibahas dalam pertemuan antara Prabowo dan Albanese. Ia menyebut laporan yang beredar sebagai tidak benar dan mempertanyakan akurasi informasi tersebut.

5. Sikap terhadap AUKUS dan Rusia
Albanese menyatakan bahwa kerja sama pertahanan trilateral AUKUS tetap menjadi bagian penting strategi keamanan kawasan. Ia menyebut Prabowo menghormati keberadaan aliansi ini. Di sisi lain, Albanese mengecam tindakan Rusia secara global, termasuk invasi ke Ukraina dan pelanggaran keamanan siber. Ia menegaskan Australia akan terus mempertahankan nilai-nilainya baik secara domestik maupun internasional.

6. Penyambutan Kenegaraan dan Kehadiran Kabinet Merah Putih
Kunjungan Albanese mendapat sambutan kenegaraan yang meriah. Iring-iringan mobilnya disambut pasukan berkuda dan barisan pelajar yang melambaikan bendera Indonesia dan Australia. Upacara kenegaraan digelar di halaman Istana, termasuk 21 dentuman meriam serta pemeriksaan pasukan bersama Presiden Prabowo.

Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih turut hadir, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Menteri BUMN Erick Thohir, serta pejabat tinggi lain yang menunjukkan pentingnya kunjungan ini bagi hubungan diplomatik kedua negara.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |