5 Tanda Si Dia Bakal Putusin Kamu Tanpa Peringatan

6 hours ago 3

CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin kamu pernah mendengar cerita seseorang yang terkejut karena putus dengan pasangannya secara mendadak. Dalam kasus tersebut, bisa jadi orang itu sering mengabaikan masalah yang terjadi dalam hubungannya, seperti berulang kali berselingkuh, mengabaikan perasaan pasangan, hingga bersikap kasar.

Saat putus, biasanya yang mengejutkan bukanlah perpisahannya, melainkan fakta bahwa mereka tidak pernah mengira pasangannya benar-benar akan pergi. Namun, ada pula perpisahan yang terjadi begitu saja tanpa tanda-tanda jelas sebelumnya. Memang jarang, tapi bukan tidak mungkin, dan ketika ini terjadi, orang-orang terdekat pun akan ikut bertanya-tanya.

Sebelum hal itu terjadi kepadamu, berikut ini beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pasangan mungkin sedang bersiap untuk pergi, bahkan tanpa kamu sadari.

1. Dia Tidak Pernah Berdebat denganmu

Percaya atau tidak, pasangan yang tidak pernah berdebat justru bisa menjadi tanda bahaya. Bukan berarti pertengkaran adalah hal yang baik, tetapi pasangan yang mau mengutarakan perasaannya, termasuk saat ia tidak merasa nyaman, dan hal itu menunjukkan bahwa mereka merasa aman dan terbuka dalam hubungan.

Sebaliknya, pasangan yang selalu diam dan menghindari konflik bisa jadi menyimpan rasa kecewa yang akhirnya menumpuk dan meledak hingga mendorongnya untuk pergi secara tiba-tiba. Hal itu sering terjadi pada orang yang tumbuh dalam lingkungan, di mana menyuarakan masalah dianggap berbahaya hingga akhirnya mereka terbiasa untuk menahan, bukan menyelesaikan.

Kalau kamu ingin mencintai dirimu dan pasanganmu, kamu harus terbuka terhadap kebenaran hubungan kalian. Menutup diri dan menghindari konflik justru akan menjauhkanmu dari cinta yang sesungguhnya," kata Psikolog Margaret Paul dikutip dari laman Your Tango.

2. Pola yang Terbaca

Dalam dunia sosial tertentu, mereka yang sering bergati pacar memiliki kecenderungan memutuskan hubungan secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Orang-orang seperti ini biasanya memiliki pola di mana mereka sering melakukan hal serupa di masa lalu.

Sebuah studi dari American Psychological Association (APA) menemukan bahwa mereka yang punya kecenderungan menegaskan diri secara ekstrem dalam relasi, lebih mungkin untuk memutuskan pertemanan atau hubungan secara sepihak, tanpa usaha memperbaiki.

3. Monkey Branching

Ada orang yang hanya bertahan dalam hubungan sampai mereka menemukan “yang lebih baik" atau  menjalin hubungan baru bahkan sebelum yang lama selesai. Hal itu disebut monkey branching, yaitu berpindah dari satu pasangan ke pasangan berikutnya layaknya monyet berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya.

Biasanya, motivasi mereka bukan cinta, tetapi keuntungan, seperti status sosial, penampilan, koneksi, atau sekadar ego. Mereka terus mencari pasangan yang dianggap “lebih tinggi nilainya” dan ketika menemukan yang baru, mereka akan meninggalkanmu tanpa rasa bersalah.

“Kalau kamu menyadari bahwa kamu dimanfaatkan, jangan menyesal. Anggap saja kamu diberi kesempatan untuk menyelamatkan diri dari orang yang egois. Ini bisa menjadi awal baru yang lebih sehat," kata konselor Brittney Lindstrom.

4. Terobsesi dengan Reputasi

Orang yang terlalu peduli dengan citra dan validasi dari orang lain, bisa jadi dia adalah pasangan yang sulit dipertahankan. Mereka selalu haus pujian dan tidak tahan jika terlihat lemah atau tidak sempurna di mata orang lain.

Sifat ini sering muncul pada orang dengan kepribadian narsistik. Ketika mereka merasa telah “menguasaipasangannya, mereka akan kehilangan ketertarikan. Bahkan, mereka bisa meninggalkanmu hanya karena teman-temannya tidak menyukaimu, atau karena kamu membuat mereka terlihatkurang keren”.

“Orang dengan pola pikir hierarkis memandang semua hal secara kompetitif, termasuk pasangan. Mereka sulit mengakui bahwa ada orang yang setara dengan mereka karena mereka butuh dikagumi terus-menerus," ujar pelatih kehidupan Meredith Deasley. 

5. Tidak Mau Bertanggung Jawab

Tanda terakhir dan paling berbahaya adalah ketika pasanganmu tidak pernah mengakui kesalahan, bahkan ketika mereka menyakitimu, mereka akan menyalahkan orang lain, termasuk kamu.

Psikolog Jonice Webb menjelaskan bahwa orang seperti ini biasanya tumbuh dalam lingkungan yang tertutup secara emosional. Mereka tidak belajar cara mengenali atau memahami perasaan sendiri, apalagi perasaan orang lain. Akibatnya, mereka cenderung meremehkan emosi dan pengalaman pasangannya.

Jika kamu mulai merasa bahwa semua masalah yang muncul adalah salahmu, ketika kamu berusaha jujur atau terbuka, itu bisa jadi tanda besar. Orang yang tidak mau bertanggung jawab atas kesalahannya biasanya juga tidak merasa perlu memberi penjelasan saat meninggalkan hubungan.

Pilihan Editor: Kenapa Honeymoon Phase Bisa Beda untuk Tiap Cewek? Ini Pengaruh dari Attachment Style!

Your Tango

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |