9 Hadits Tentang Idul Adha, Setiap Muslim Wajib Paham

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Idul Adha 2025 diperkirakan jatuh pada tanggal 6 Juni, menurut prediksi Kementerian Agama RI. Perayaan Idul Adha tak hanya identik dengan suka cita berkumpul bersama keluarga, namun juga momentum penting bagi umat muslim untuk memperdalam pemahaman tentang ibadah kurban. 

Memahami hadits tentang Idul Adha menjadi kunci untuk melaksanakan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan. Hadits-hadits tersebut memberikan panduan tentang keutamaan, tata cara, dan hikmah di balik ibadah kurban yang merupakan sunnah utama dalam perayaan Idul Adha.

Banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan berkurban di Idul Adha. Amalan ini bukan sekadar ritual semata, melainkan bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT, meneladani kisah Nabi Ibrahim AS.

Selain kurban, hadits tentang Idul Adha juga membahas amalan sunnah lainnya, seperti shalat Id, menghidupkan malam Idul Adha dengan ibadah, dan makan sebelum keluar untuk shalat Id. Shalat Idul Adha sendiri memiliki status sunnah muakkadah, sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (15/5/2025).

Kejadian tidak terduga terjadi saat sholat idul adha sedang berlangsung di sebuah tempat

1. Barangsiapa Mampu Namun Tak Berkurban, Jangan Dekati Tempat Shalat Kami

"Dari Abu Hurairah, 'Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,' (HR Ahmad dan Ibnu Majah)."

Hadits ini menekankan pentingnya berkurban bagi mereka yang mampu. Keengganan berkurban bagi yang mampu menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap ajaran agama dan kurangnya rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hadits ini menjadi pengingat bagi umat muslim untuk selalu berusaha berkurban jika memiliki kemampuan.

2. Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha

"Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, 'Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya'.' (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)"

Hadits ini menjelaskan keutamaan berkurban sebagai amalan yang paling dicintai Allah pada hari Idul Adha. Hewan kurban dianggap sebagai simbol pengorbanan dan ketaatan, meneladani kisah Nabi Ibrahim AS. Oleh karena itu, berkurban menjadi amalan yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mampu.

3. Hukum Melaksanakan Kurban

"Rasulullah pernah bersabda: aku diperintahkan untuk berkurban, dan berkurban bagi kalian adalah sunnah."

Hadits ini menegaskan bahwa kurban merupakan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Meskipun bukan wajib, namun kurban memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Hadits ini menjadi dasar hukum pelaksanaan kurban pada Idul Adha.

4. Tidak Ada Amalan yang Lebih Dicintai Allah Selain Menyembelih Hewan Kurban

"Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR. Ibnu Majah no. 3126 dan Tirmidiz no. 1493. Hadits ini adalah hadits yang dho’if kata Syaikh Al Albani)"

Hadits ini meskipun dhaif, tetap memberikan gambaran betapa besarnya keutamaan berkurban di sisi Allah SWT. Meskipun derajat haditsnya lemah, namun pesan moralnya tetap relevan untuk direnungkan.

5. Keutamaan Setiap Rambut Hewan Kurban

"Dari Abu Daud dari Zaid bin Arqam dia berkata, “Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?” beliau bersabda: “Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?” beliau menjawab: “Setiap rambut terdapat kebaikan.” Mereka berkata, “Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah no. 3127. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if jiddan)"

Hadits ini meskipun dhaif, tetap memberikan gambaran betapa besarnya keutamaan berkurban di sisi Allah SWT. Meskipun derajat haditsnya lemah, namun pesan moralnya tetap relevan untuk direnungkan.

6. Contoh Kurban Rasulullah SAW

“Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca basmalah dan takbir” (HR. Bukhari no. 5558 dan Muslim no. 1966)."

Hadits ini menunjukkan contoh langsung dari Rasulullah SAW dalam melaksanakan kurban. Hal ini dapat menjadi pedoman bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah kurban.

7. Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

‘Dari Aisyah radliyallâhu 'anhâ, menginformasikan sesungguhnya Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam menyuruh untuk mendatangkan satu ekor domba (kibas) yang bertanduk . Kemudian domba itu didatangkan kepadanya untuk melaksanakan kurban. Beliau berkata kepada Aisyah: Wahai Aisyah, ambilkan untukku pisau (golok). Nabi selanjutnya memerintahkan Aisyah: Asahlah golok itu pada batu (asah). Aisyah kemudian melakukan sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah. Kemudian Nabi mengambil golok itu dan mengambil domba (kibasy), kemudian membaringkannya, dan menyembelihnya sambil berdoa: Dengan nama Allah, wahai Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan umat Muhammad, beliau berkurban dengan domba itu'. (Hadits Shahih Riwayat Muslim 1967)."

Hadits ini menjelaskan tata cara penyembelihan hewan kurban yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, mulai dari persiapan hingga doa yang dibaca.

8. Hewan Kurban yang Tidak Sah

"Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, (1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan (4) yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.' (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420)"

Hadits ini menjelaskan kriteria hewan kurban yang tidak sah, sehingga kita perlu memperhatikan kondisi hewan kurban sebelum disembelih.

9. Patungan Kurban

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, 'Kami telah menyembelih kurban bersama Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam pada tahun Hudaibiyah seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi juga untuk tujuh orang.' (Hadits Shahih, riwayat Muslim: 2322, Abu Dawud: 2426, al-Tirmidzi: 1422 dan Ibn Majah: 3123)."

Hadits ini menjelaskan tentang hukum patungan kurban, khususnya untuk hewan yang besar seperti sapi atau unta.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |