Alasan Perempuan Cenderung Menyembunyikan Hasrat Seksualnya

7 hours ago 6

CANTIKA.COM, Jakarta - Keengganan atau ketidakmampuan untuk mengungkapkan hasrat seksual seseorang berkaitan langsung dengan kepuasan seksual. Bagi sebagian perempuan, seks masih menjadi topik tabu untuk dibicarakan, bahkan dengan pasangan intim.

Menyembunyikan fantasi seksual adalah satu ha , tetapi gagal mengungkapkan hasrat seksual adalah hal yang berbeda. Ada perbedaannya. Fantasi seksual adalah hal-hal yang memicu gairah. Namun, hanya karena seseorang terangsang, bukan berarti mereka benar-benar ingin mewujudkan fantasi tersebut. 

Dengan hasrat seksual, seseorang termotivasi untuk berperilaku seksual. Seseorang mungkin tidak mengungkapkan fantasi seksualnya karena ia tidak ingin memperumit situasi dengan sesuatu yang tidak ingin ia wujudkan. Tetapi, mengapa seseorang tidak ingin mengungkapkan hasrat seksual yang ingin mereka wujudkan dan termotivasi untuk mengalihkan hasrat tersebut ke perilaku seksual?

Keengganan untuk mengungkapkan hasrat seksual tidak terbatas pada perempuan, namun, perempuan seringkali menjadi fokus diskusi dan penelitian terkait sikap terhambat terhadap hasrat seksual. Skrip seksual telah lama menjadi akar perempuan yang menyangkal keinginan seksual mereka. Perkembangan seksual perempuan mencakup keterbatasan dalam ekspresi seksual, baik yang dirasakan maupun yang nyata. 

Banyak perempuan masih percaya bahwa mereka tidak memiliki otonomi dalam hal kekuatan seksual, ekspresi diri seksual, kenikmatan seksual, atau bahkan orgasme mereka sendiri. Fokus pada perempuan dan kemampuan mereka untuk mengomunikasikan hasrat seksual merupakan bagian dari sebuah studi oleh Herbenick, Eastman-Mueller, Fu, Dodge, Ponander, dan Sanders (2019).

Herbenick, dkk., mensurvei 1.055 perempuan berusia 18 hingga 70 tahun ke atas tentang kepuasan seksual, orgasme, dan komunikasi seksual. Lima puluh lima persen responden survei melaporkan bahwa mereka memilih untuk tidak membicarakan seks dengan pasangan intim mereka, meskipun sebenarnya ingin. 

Alasan keputusan yang seringkali membatasi kepuasan seksual, meliputi:

Tidak ingin menyakiti perasaan mereka 
Tidak merasa nyaman untuk membahas detailnya 
Malu pada bagian mereka
Tidak tahu bagaimana meminta apa yang mereka inginkan secara seksual
Tidak ingin terlihat menuntut 
Tidak merasa hal itu penting 
Takut ditolak 
Tidak berpikir pasangan akan mengerti 
Tidak ingin pasangannya berpikir bahwa mereka “menyimpang”
Tidak berpikir pasangan peduli dengan kesenangan mereka 

Pengelompokan usia 18-24 tahun secara signifikan menunjukkan bahwa:

1. Mereka tidak tahu bagaimana meminta apa yang mereka inginkan secara seksual
Mereka takut ditolak

2. Membahas hasrat seksual tidaklah penting karena mereka tidak yakin apakah mereka akan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya lagi.

Studi ini juga menemukan hubungan antara kurangnya komunikasi seksual dan berpura-pura orgasme. Wanita dalam studi yang mampu berbicara lebih terbuka tentang seks ditemukan lebih kecil kemungkinannya untuk berpura-pura orgasme. Mereka yang menyatakan bahwa mereka tidak dapat membahas seks dan hasrat seksual dengan pasangan mereka, karena alasan-alasan seperti malu, lebih mungkin untuk terus berpura-pura orgasme dan memiliki riwayat berpura-pura. 

Studi ini menemukan bahwa kenyamanan dalam komunikasi seksual dikaitkan dengan kepuasan seksual yang lebih besar bagi perempuan dan kemampuan untuk mengalami orgasme. Akhirnya, penulis studi menemukan bahwa wanita yang lebih muda lebih sulit menemukan suara seksual mereka, atau percaya bahwa mereka memiliki suara seksual. 

Perempuan dalam studi ini berusia pertengahan dua puluhan sebelum mereka merasa nyaman dalam menyuarakan apa yang mereka inginkan secara seksual. Namun, 1 dari 5 perempuan dalam studi ini terus merasa tidak nyaman memberi tahu pasangan mereka apa yang mereka inginkan secara seksual, dan 1 dari 10 tidak yakin bahwa kenikmatan seksual mereka penting bagi pasangan intim mereka.

Terdapat hubungan langsung antara kepuasan seksual dan komunikasi seksual. Dan apa yang berlaku bagi perempuan, sebagaimana ditunjukkan dalam studi Herbenick, dkk., berlaku juga bagi semua orang. Membahas seks secara terbuka dengan pasangan tidak hanya meningkatkan kepuasan seksual, kepercayaan, dan keyakinan, tetapi juga memperluas kepuasan hubungan dan meningkatkan efektivitas komunikasi umum antar pasangan. 

Pilihan Editor: 5 Alasan Suami Enggan Bercinta, Stres dan Hasrat Seksual Berkurang

PSYCHOLOGY TODAY

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |