Anak Jatuh Sakit di Barak Militer dan Reformasi Kembali ke Titik Nol Jadi Berita Terpopuler

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Deretan peristiwa politik mencuat di panggung nasional pada pertengahan pekan ini. Beberapa berita yang banyak dibaca meliputi berita mengenai dorongan reshuffle kabinet, temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia soal anak jatuh sakit di barak militer, hingga artikel mengenai peringatan 27 tahun reformasi.

Berikut tiga pemberitaan populer pada Rabu, 21 Mei 2025 yang dirangkum Tempo:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rocky Gerung Dorong Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet

Akademisi Rocky Gerung mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan kocok ulang atau reshuffle kabinet. Ia menilai, Kabinet Prabowo mesti diisi oleh figur-figur baru.

“Harus ada reshuffle, isi dengan energi baru," kata Rocky dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi bertajuk "Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi" di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025.

Dia beralasan, kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan Prabowo di seluruh kementerian, menyebabkan adanya ketidaknyamanan di internal kabinet.

Ketidaknyamanan itu, kata dia, karena menteri tidak dapat melakukan manuver untuk memanfaatkan dana APBN demi kepentingan pribadi atau kelompok.

"Pada prinsipnya, tidak mungkin rakyat meminta menteri meninggalkan kabinet. Karena mereka akan bertahan, ada kepentingan modal yang harus mereka capai," kata Rocky.

Baca berita selengkapnya di sini.

KPAI Temukan Ada Anak Peserta Program Barak Militer yang Sakit

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan sejumlah persoalan serius dalam pelaksanaan program pendidikan barak militer yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Salah satu temuan KPAI adalah anak-anak peserta program mengalami kelelahan fisik hingga jatuh sakit, serta tidak diberi informasi yang memadai sebelum dibawa ke lokasi pelatihan.

“Di Lembang kami menemukan ada empat anak yang sedang berada di klinik karena kelelahan. Saat kami tanya, mereka mengaku lelah akibat kegiatan yang padat dan terstruktur,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2025.

Jasra menyebut para pelatih memang tidak memaksakan anak-anak mengikuti kegiatan di luar batas kemampuan. Namun, tetap saja, kata dia, beban fisik yang ditanggung siswa bisa berdampak pada kesehatan mereka. KPAI mengatakan pihaknya telah menyampaikan masukan kepada pelatih agar aspek kesehatan menjadi perhatian utama dalam program ini.

KPAI juga tidak menemukan keberadaan orang tua peserta selama melakukan pemantauan di lokasi barak militer. Jasra mengatakan pihaknya telah menanyakan kepada pelatih dan pihak dinas apakah orang tua diundang dalam kegiatan tersebut.

“Menurut mereka, orang tua tidak dibatasi jika ingin datang atau berkomunikasi dengan anak. Tapi saat kami datang, tidak ada satu pun orang tua di lokasi. Anak-anak pun tidak memiliki HP, sehingga komunikasi hanya bisa dilakukan melalui pelatih,” kata Jasra.

Baca berita selengkapnya di sini.  

Agenda Reformasi 1998 Kembali ke Titik Nol

Pada 21 Mei 2025, tepat 27 tahun tumbangnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan presiden kedua Indonesia, Soeharto. Namun, setelah hampir tiga dekade berlalu, upaya elite politik membawa kembali Indonesia kembali ke Orde Baru makin terasa. Reformasi membentur watak lama dalam kekuasaan politik dan ekonomi yang baru.

Mundurnya Soeharto pada 21 Mei 1998 merupakan puncak gerakan mahasiswa dan rakyat yang menuntut reformasi dan demokrasi di Indonesia. Gerakan mahasiswa memaksa Soeharto lengser dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.

Waktu berputar, tapi tak menyurutkan Maria Catarina Sumarsih yang terus menyuarakan harapan untuk mencari keadilan. Sumarsih adalah ibu Bernardus Realino Norma Irmawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya yang tewas dalam tragedi Semanggi I pada 1998. Wawan—sapaan Bernardus-adalah satu dari 17 korban dalam peristiwa bentrokan dengan aparat pada 13 November 1998 itu. Wawan meninggal karena dada sebelah kirinya diterjang peluru senjata api berstandar militer.

Selain itu, peristiwa pembakaran Plaza Sentral Klender 27 tahun lalu juga meninggalkan ingatan traumatis bagi Ameh. Dua anak Ameh meninggal dalam rangkaian peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang mendorong lahirnya Reformasi itu. "Saya tidak kuat kalau mengingat kejadian itu," kata Ameh saat ditemui Tempo di kediamannya di Jatinegara Kaum, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa, 20 Mei 2025.

Baca berita selengkapnya di sini

Andi Adam Faturahman, Dinda Shabrina, dan Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |