Antisipasi ISPA, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Gunakan Masker

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengimbau jemaah haji Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hingga Senin, 19 Mei 2025, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daerah Kerja Makkah dan Madinah mencatat sebanyak 7.957 kasus ISPA selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mohammad Imran mengatakan peningkatan kasus ISPA dipicu oleh dua faktor utama, yakni tingginya kepadatan jemaah di area vital seperti thawaf, sa’i, dan terminal bus, serta suhu ekstrem yang kini berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celcius di Makkah Al Mukarromah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Situasi ini menjadi faktor risiko utama penularan penyakit ISPA,” ujar Imran dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 20 Mei 2025.

Imran mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 115.727 jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah. Sekitar 80 persen di antaranya tergolong kelompok berisiko tinggi (risti), termasuk lansia dan penderita penyakit penyerta.

Ia mengingatkan ISPA yang tidak ditangani secara serius berpotensi berkembang menjadi pneumonia, salah satu penyebab utama perawatan intensif di rumah sakit Arab Saudi. Pneumonia, kata Imran, dapat berakibat fatal dan menimbulkan komplikasi berat seperti sepsis, yang mengganggu fungsi organ vital tubuh.

Kemenkes menganjurkan para jemaah, khususnya yang tergolong risti (risiko tinggi), agar tidak memaksakan diri menjalani ibadah fisik yang berat seperti umrah sunnah berulang kali. Selain itu, aktivitas di luar ruangan juga dianjurkan untuk dihindari pada waktu-waktu terik, yakni pukul 10.00 hingga 16.00 waktu Arab Saudi.

“Penting untuk menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air putih atau air zamzam secara berkala, minimal 2 liter per hari,” ujarnya.

Imran juga menekankan pentingnya penggunaan masker saat berada di luar hotel atau di tempat keramaian. Masker dinilai efektif menyaring debu dan virus penyebab infeksi pernapasan, terutama bagi jemaah yang mengalami gejala flu, batuk, atau pilek.

“Bila ada keluhan dan masalah kesehatan, segera menghubungi petugas kesehatan di kloter dan memeriksakan diri di pos kesehatan yang tersedia,” katanya.

Kemenkes mengingatkan, perlindungan diri dan kewaspadaan terhadap penyakit merupakan bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |