Asap Kebakaran Hutan Kanada Berhembus 7.000 Km hingga Eropa

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan di Kanada, yang telah memaksa evakuasi lebih dari 26.000 orang, terus menyebar dengan cepat pada Selasa 3 Juni 2025. Asap tebal yang mencekik jutaan warga Kanada dan Amerika Serikat itu dilaporkan berhembus hingga 7.000 kilometer mencapai Eropa.

Asap tambahan diperkirakan akan mencapai Eropa dalam beberapa hari mendatang karena angin kencang mendorong gumpalan asap lebih jauh ke timur ke benua itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir The Weather Network, menurut layanan pemantauan iklim Uni Eropa Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS), gumpalan asap pertama kebakaran Kanada dari ketinggian tinggi memasuki wilayah Mediterania pada 18-19 Mei. Dilaporkan bahwa gumpalan asap tersebut telah mencapai Yunani dan Mediterania timur.

Setelah itu, gumpalan asap kebakaran hutan Kanada dalam jumlah yang jauh lebih besar telah melintasi Lautan Atlantik selama pekan terakhir Mei, dan menghantam wilayah barat laut Eropa pada Ahad 1 Juni.

Karena berada di ketinggian yang sangat tinggi seperti dilansir CNA, gumpalan asap tersebut tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung, menurut CAMS. Namun, kemungkinan akan mengakibatkan langit berkabut dan matahari terbenam berwarna jingga kemerahan.

Peringatan juga dikeluarkan untuk beberapa wilayah di Kanada dan negara tetangga Amerika Serikat yang memperingatkan tentang kualitas udara yang berbahaya.

Pangkalan udara pengangkut air terbakar di provinsi Saskatchewan, produksi minyak terganggu di Alberta, dan para pejabat memperingatkan akan hal yang lebih buruk dengan semakin banyaknya komunitas yang terancam setiap harinya.

"Kami akan menghadapi hari-hari yang penuh tantangan," Perdana Menteri Saskatchewan Scott Moe mengatakan dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa jumlah pengungsi dapat meningkat dengan cepat.

Setiap musim panas, Kanada bergulat dengan kebakaran hutan. Namun, musim kebakaran hutan yang dimulai lebih awal tahun ini dan skala kebakaran - lebih dari dua juta hektar lahan terbakar - mengkhawatirkan.

Provinsi Saskatchewan dan Manitoba adalah yang paling terdampak. Keduanya telah mengumumkan keadaan darurat kebakaran hutan dalam beberapa hari terakhir.

"Ini adalah masa yang sangat sulit bagi banyak warga Kanada," Menteri Manajemen Darurat federal Eleanor Olszewski mengatakan kepada wartawan di Ottawa.

"Musim kebakaran hutan kali ini dimulai lebih cepat, lebih kuat, dan lebih intens," katanya.

iA menambahkan bahwa militer Kanada telah mengerahkan pesawat untuk mengevakuasi kota-kota terpencil di Manitoba dan siap membantu Saskatchewan dan Alberta dalam pemadaman kebakaran.

Perubahan iklim telah meningkatkan dampak peristiwa cuaca ekstrem di Kanada, yang masih dalam tahap pemulihan dari musim panas yang mengerikan pada 2023 ketika 15 juta hektar hutan hangus.

Hingga Selasa, ada 208 kebakaran aktif di seluruh Kanada. Setengahnya terdaftar sebagai kebakaran yang tidak terkendali, menurut Pusat Kebakaran Hutan Antarlembaga Kanada.

Banyak populasi yang terdampak adalah penduduk asli, dan beberapa komunitas kecil telah terbakar habis.

Beberapa Pekan yang Gelap

Sementara itu, asap tebal dari kebakaran telah menyelimuti sebagian benua, memaksa penduduk di empat provinsi Kanada dan negara bagian AS seperti Michigan, Minnesota, Nebraska, dan Wisconsin untuk membatasi aktivitas luar ruangan.

"Asap menyebabkan kualitas udara yang sangat buruk dan mengurangi jarak pandang," kata Environment Canada dalam sebuah pernyataan.

Asap kebakaran hutan terdiri dari polutan gas seperti karbon monoksida, bersama dengan uap air dan polusi partikel, yang dapat sangat berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa kabut asap terburuk terjadi di Alberta di mana tiga produsen pasir minyak utama - Canadian Natural Resources, MEG Energy Corp, dan Cenovus Energy – pekan ini mengevakuasi pekerja dan menghentikan sementara ratusan ribu barel produksi per hari.

"Wilayah tengah Kanada telah mengalami beberapa minggu yang sangat intens dalam hal emisi kebakaran hutan," kata Mark Parrington, direktur ilmiah di CAMS.

Pihak berwenang Kanada telah memperkirakan musim kebakaran yang lebih intens dari biasanya di Kanada bagian tengah dan barat, terutama karena kekeringan yang parah atau ekstrem.

"Penurunan signifikan lapisan salju di musim semi menyebabkan tanah dan vegetasi terpapar lebih awal, sehingga mempercepat pengeringan permukaan," ujar profesor Universitas Ottawa Hossein Bonakdari.

"Paparan awal ini bertindak sebagai penguat yang senyap, secara halus menyiapkan panggung untuk kebakaran ekstrem jauh sebelum api pertama menyala," katanya.

Di tempat lain, kebakaran hutan yang luas telah berkobar di Distrik Federal Timur Jauh Rusia sejak awal April, khususnya di sebelah timur Danau Baikal, menghasilkan emisi karbon sekitar 35 juta ton, Copernicus melaporkan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |