Liputan6.com, Jakarta - Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Pada bulan ini pula umat Islam menunaikan ibadah haji yang menjadi penyempurna rukun Islam.
Dalam sebuah hadis yang berasal dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Jelang Idul Adha 2025 merupakan waktu yang sangat istimewa untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk menjalankan ibadah puasa sunnah.
Ada pun umat Muslim dapat melaksanakan puasa sunnah ini yaitu pada tanggal 1-9 Dzulhijjah 1446 Hijriyah. Apabila dikonversikan, maka puasa Dzulhijjah dilakukan pada Rabu 28 Mei - Kamis 5 Juni 2025, termasuk puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.
Berikut bacaan niat, lengkap dengan keutamaan puasa Dzulhijjah 1446 H, dilansir dari laman NU Online pada Rabu (28/5/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Memacu Adrenalin di Rimba Ujung Barat Banyumas (Motor Adventure)
Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah Malam Hari
Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Dzulhijjah adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya:
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ
2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ
3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.
Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah Siang Hari
Sebagaimana puasa sunnah lainnya, yang memperbolehkan orang yang lupa niat puasa pada malam hari, boleh membaca niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ
2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.
3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Keutamaan berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah di antaranya:
1. Dilipatgandakan pahala
Puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. Rasulullah bersabda:
"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan sholat malam setara dengan sholat pada malam Lailatul Qadar" (HR. At-Tirmidzi).
Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadis di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).
2. Penghapusan dosa
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah saw bersabda:
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim).
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
3. Hari pembebasan dari siksa neraka
Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?' (HR. Muslim).