BTN Terapkan Penataan Strategis Jaringan Kantor

19 hours ago 5

INFO BISNIS — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus mempercepat transformasi operasionalnya melalui penataan strategis jaringan kantor sebagai langkah konkret memperkuat efisiensi layanan dan memperluas aksesibilitas keuangan bagi masyarakat. Kebijakan ini selaras dengan arah Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025–2027 yang menekankan pada optimalisasi jaringan distribusi, peningkatan pelayanan ritel dan UMKM, serta penguatan peran kantor cabang dalam mendukung pertumbuhan bisnis.

Sebagai implementasi awal, BTN akan mengalihkan fungsi layanan tujuh Kantor Cabang Pembantu (KCP) mulai 14 Mei 2025. Langkah ini merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap produktivitas outlet yang berujung pada konsolidasi peran kantor cabang utama sebagai pusat layanan dan penjualan. Adapun rincian pengalihan layanan adalah sebagai berikut:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KCP Pulo Brayan (Medan) ke Kantor Cabang Medan
KCP Jalan Paus (Pekanbaru) ke KCP Arengka
KCP Ahmad Yani (Pekanbaru) ke KCP Riau
KCP Baros (Cimahi) ke Kantor Cabang Cimahi
KCP Gubeng (Surabaya) ke Kantor Cabang Surabaya
KCP Lakar Santri (Surabaya) ke KCP Babatan Wiyung

BTN memastikan seluruh proses migrasi sistem, pemindahan layanan, dan pengalihan personel telah dipersiapkan dengan matang untuk menjaga kenyamanan, kecepatan, dan keamanan akses layanan bagi nasabah.

“Penyesuaian ini bukan sekadar efisiensi, tetapi bagian dari strategi jangka panjang kami agar jaringan BTN lebih relevan, produktif, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, Jumat, 9 Mei 2025 lalu. Ia menambahkan bahwa jaringan kantor harus beradaptasi dengan tren digitalisasi perbankan yang menuntut kecepatan, fleksibilitas, dan nilai tambah yang nyata bagi nasabah.

Sepanjang tahun 2025, BTN menargetkan pembukaan 27 outlet baru di berbagai lokasi strategis, termasuk 10 unit BTN Digital Store yang menawarkan pengalaman layanan digital terintegrasi. Selain itu, 13 outlet eksisting akan ditransformasi menjadi Digital Store. Sementara itu, 11 outlet akan dialihkan fungsinya, terdiri dari enam pada semester I dan lima pada semester II. Dengan demikian, meskipun ada rasionalisasi outlet, jumlah outlet BTN secara nasional tetap mengalami ekspansi bersih.

Strategi pengembangan jaringan kantor ini tak hanya berbasis efisiensi, melainkan juga mendukung fokus BTN pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), penjualan produk ritel, serta penyaluran kredit kepada segmen UMKM dan emerging affluent. Dalam menjalankan transformasi ini, BTN juga menggandeng Kantor Pos dan memperluas jaringan Agen Bale sebagai bentuk inklusi keuangan di wilayah terpencil yang belum terjangkau outlet fisik.

Evaluasi efektivitas outlet dilakukan secara sistematis menggunakan pendekatan Branch Productivity, yang mencakup enam indikator utama: posisi CASA dan deposito ritel, realisasi kredit konsumer dan SME, jumlah rekening aktif, fee-based income, volume transaksi, dan kontribusi laba. Nixon menyebutkan bahwa pendekatan berbasis data tersebut menjadi landasan strategis dalam menentukan pengembangan, relokasi, peningkatan status, maupun pengalihan outlet.

Selain penguatan jaringan fisik, BTN juga mengimplementasikan berbagai inisiatif operasional sepanjang triwulan I/2025. Di antaranya peningkatan sistem antrean digital yang memantau SLA (Service Level Agreement) berdasarkan jenis transaksi, pelaksanaan Sales and Service Award (SSA), pengukuran kualitas layanan berbasis service quality index, serta optimalisasi program Productivity Booster. BTN juga menerapkan metodologi 4 Disciplines of Execution (4DX) untuk memastikan strategi dijalankan dengan fokus dan disiplin di seluruh level organisasi.

“Dengan fondasi jaringan yang lebih sehat dan terarah, kami optimistis BTN dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh nasabah dan pemangku kepentingan,” tutup Nixon.(*)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |