Cara Kerja Terapi Antiretroviral dalam Menangani HIV

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi antiretroviral (ART) merupakan pengobatan yang digunakan untuk menangani infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama dengan merusak sel CD4 atau sel T penolong. Jika jumlah sel CD4 menurun drastis, tubuh akan kesulitan melawan infeksi dan penyakit lain.

ART tidak menyembuhkan HIV, tetapi mampu menekan jumlah virus dalam tubuh hingga pada tingkat yang sangat rendah. Dengan menurunnya jumlah virus (disebut juga viral load), sistem kekebalan tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan tetap berfungsi dengan baik. Hal ini membantu mencegah infeksi serius dan memperlambat perkembangan penyakit.

Mekanisme Kerja Terapi Antiretroviral

Dikutip dari Clevelan Clinic, ART terdiri dari kombinasi dua hingga empat jenis obat yang bekerja pada tahap-tahap berbeda dalam proses replikasi HIV. Tujuan utama ART adalah menghentikan atau menghambat proses HIV menggandakan dirinya di dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut tahapan utama replikasi HIV dan cara ART bekerja:

1. Penempelan (Attachment)

HIV menempel pada permukaan sel CD4 dengan bantuan protein GP120. Proses ini melibatkan pengikatan pada beberapa reseptor di permukaan sel.

2. Fusi (Fusion)

Membran virus menyatu dengan membran sel CD4, memungkinkan materi virus masuk ke dalam sel.

3. Masuknya Materi Genetik (Entry)

Kapsid HIV, yaitu bagian pelindung yang membawa materi genetik dan enzim, masuk ke dalam sel.

4. Transkripsi Balik (Reverse Transcription)

Enzim reverse transcriptase mengubah RNA virus menjadi DNA dengan menggunakan bahan dari dalam sel.

5. Integrasi (Integration)

DNA HIV masuk ke inti sel dan digabungkan ke dalam DNA sel inang oleh enzim integrase.

6. Transkripsi dan Translasi (Transcription dan Translation)

Sel membaca DNA yang telah disisipi virus dan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA), lalu menerjemahkannya menjadi protein baru menggunakan ribosom sel.

7. Perakitan Virus (Assembly)

Protein HIV dirakit menjadi virus baru dengan bantuan enzim protease.

8. Pelepasan dan Kematian Sel (Budding and Cell Death)

Virus baru dilepaskan dari sel, dan dalam proses ini, sel CD4 mengalami kerusakan atau mati.

Obat-obatan dalam ART menargetkan salah satu atau beberapa tahap ini untuk mencegah virus berkembang biak. Menggunakan kombinasi obat membuat terapi lebih efektif dan menurunkan risiko resistensi.

Apa Itu Undetectable HIV?

Jika pengobatan dijalankan secara konsisten, kadar HIV dalam darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah, yakni di bawah 20 kopi virus per mililiter darah. Kondisi ini disebut sebagai tidak terdeteksi (undetectable).

Status ini tidak berarti HIV hilang dari tubuh, melainkan jumlahnya terlalu sedikit untuk terdeteksi oleh alat tes standar. Pasien tetap akan terdeteksi positif HIV karena tes mencari antibodi terhadap virus, bukan virus itu sendiri. Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan viral load tidak terdeteksi tidak dapat menularkan HIV melalui hubungan seksual.

Cara Pemberian Terapi

Sebagian besar pasien mengonsumsi ART dalam bentuk pil yang diminum setiap hari. Ada yang berupa satu pil kombinasi, ada juga yang terdiri dari beberapa pil terpisah. Beberapa jenis ART tersedia dalam bentuk cair.

Selain itu, tersedia juga ART dalam bentuk suntikan yang diberikan setiap satu atau dua bulan. Namun terapi suntik hanya diberikan kepada pasien yang memenuhi kriteria tertentu, seperti:

  • Memiliki viral load yang tidak terdeteksi.
  • Tidak pernah mengalami kegagalan pengobatan sebelumnya.
  • Tidak memiliki alergi terhadap komposisi obat.

Pilihan Editor: Kenali Cara Penularan, Pencegahan dan Pengobatan HIV

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |