Desain Cincin Perak Rasulullah SAW yang Sangat Unik, Bisa Dijadikan Referensi

5 hours ago 4

Liputan6.com, Cilacap - Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang sederhana dan zuhud dalam hidupnya, namun beliau tetap memperhatikan penampilan dan kebersihan dirinya dengan cara yang elegan dan bijak. Salah satu contohnya adalah penggunaan cincin perak sebagai bagian dari aksesorisnya.

Cincin perak Rasulullah SAW bukan hanya sekedar perhiasan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dan mengandung nilai-nilai spiritual yang tinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa kesederhanaan dan keindahan dapat berjalan beriringan, dan cincin perak yang beliau kenakan menjadi simbol dari keseimbangan ini.

Melalui desain cincin perak yang sederhana namun penuh makna, kita dapat memahami lebih dalam tentang pribadi Rasulullah SAW dan nilai-nilai yang beliau ajarkan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang desain cincin perak Rasulullah SAW yang sederhana namun penuh makna seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/06/2025).

Saksikan Video Pilihan ini:

Dramatis, Evakuasi 2 Korban Tewas dari Dalam Sumur

Desain Cincin Perak Rasulullah SAW

Cincin perak Rasulullah SAW memiliki makna yang mendalam dan hikmah yang dapat dipetik. Berikut adalah beberapa makna dan hikmah dari cincin perak Rasulullah SAW:

1. Kesederhanaan: Cincin perak Rasulullah SAW menunjukkan kesederhanaan dan zuhudnya beliau dalam hidup. Beliau tidak terlalu memedulikan kemewahan dan kekayaan duniawi.

2. Identitas sebagai Rasulullah: Cincin perak Rasulullah SAW dengan tulisan "Muhammad Rasulullah" menjadi simbol identitas beliau sebagai Rasulullah dan sebagai pengingat akan misi kenabian beliau.

3. Kebersihan dan Kesucian: Cincin perak Rasulullah SAW terbuat dari bahan perak yang bersih dan suci, sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan kebersihan dan kesucian.

Sekilas tentang Kisah Cincin Rasulullah SAW

Mengutip hidayatullah.com, Rasulullah SAW memakai cincin pada masa-masa akhir kehidupan beliau. Tepatnya setelah hijrah ke Madinah. Tercatat beliau mulai memakai cincin sejak tahun ke-6 H, ketika beliau mengirimkan surat-surat yang berisi seruan dakwah kepada para penguasa negara adidaya pada zaman itu.

 Imam Bukhari meriwayatkan, “Ketika Rasulullah hendak menulis surat seruan dakwah kepada kaum ajam. Disampaikan kepada beliau, kaum ajam tidak menerima surat, kecuali diberi stempel. Sehingga dibuatkanlah  beliau cincin yang berfungsi untuk menyetempel surat-surat tersebut.”

Yang dipakai menyetempel itu adalah mata cincinnya. Nah, mata cincinnya Rasulullah, masih kata Imam Bukhari, berbentuk ukiran bertuliskan  ‘Muhammad’ dalam satu baris. Kemudian ‘Rasul’  pada baris selanjutnya dan ‘Allah’ pada barus selanjutnya.

Cincin Rasulullah terbuat dari perak, bukan dari emas. Sebab,  dilarang dari emas. “Cincin Rasulullah terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya dari Habasyiah.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Habasyiah itu nama daerah. Dalam konteks cicin Rasulullah, mungkin bahannya berasal dari Habasyiah atau dibuat dengan model khas Habasyiah.

Pada hadis lain Imam Bukhari mengatakan, “Cincin Nabi terbuat dari perak, demikian pula mata cincinnya terbuat dari perak.”

Karena tertera nama ‘Allah’ dan ‘Rasul’, Rasulullah sangat hati-hati memakainya. “Apabila Nabi memasuki kamar mandi, beliau melepas cincinnya.” (HR. Tirmidzi)

Itu beliau lakukan dalam rangka mengagungkan asma Allah dan Rasul-Nya yang terukir pada cicin beliau.

Berdasarkan keterangan Imam Bukhari, Rasulullah memakai cincin dari perak yang beliau pakai semasa hidup. Kemudian selepas wafatnya, cincin tersebut dibawa oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar wafat, cincin itu dibawa oleh Umar.  Selanjutnya, dibawa oleh Utsman bin Affan. Hingga suatu Ketika cincin tersebut jatuh di Sumur Aris. Pada cincin tersebut terdapat ukiran yang bertuliskan ‘Muhammad Rasulullah'.

Sumur Aris  terletak di sebuah taman di dekat Masjid Quba’. Utsman dan beberapa sahabat sudah berusaha mencari selama tiga hari, tapi tidak juga ditemukan.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |