Doa Agar Suami Berhenti Minum-minuman Keras Sekaligus Memohon Kebaikan dan Keberkahan

Liputan6.com, Jakarta Doa merupakan jembatan spiritual yang menghubungkan hati dengan kekuatan Ilahi, sebuah sarana mendalam untuk memohon pertolongan dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Esa. Memanjatkan doa agar suami berhenti minum minuman keras bukan hanya permohonan, tetapi juga cerminan kasih sayang tulus seorang istri.

Kebiasaan minum minuman keras dapat membawa dampak negatif yang luas, tidak hanya bagi individu tetapi juga keharmonisan keluarga.  Dalam Islam, doa istri memiliki kedudukan istimewa dan diyakini memiliki kekuatan luar biasa.

Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan, bahwa doa istri yang mustajabah dapat membuka pintu rezeki bagi suami. Dengan keyakinan ini, doa menjadi salah satu ikhtiar spiritual istri untuk membantu suami terlepas dari kebiasaan buruk dan kembali ke jalan yang diridai Allah. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya mengenai doa agar suami berhenti minum minuman keras melansir dari berbagai sumber, Selasa (22/7/2025).

Meskipun tidak ada doa khusus yang secara eksplisit menyebutkan doa agar suami berhenti minum-minuman keras dalam literatur Islam yang umum, terdapat doa-doa dan amalan yang dapat dipanjatkan untuk meluluhkan hati, memohon petunjuk, dan menjauhkan seseorang dari perbuatan maksiat.

Doa-doa ini berfokus pada perubahan hati dan bimbingan menuju kebaikan, yang relevan untuk membantu suami meninggalkan kebiasaan buruknya. Salah satu doa yang dapat diamalkan adalah doa untuk meluluhkan hati seseorang. Tujuannya agar suami hatinya terbuka dan mau meninggalkan kebiasaan minum-minuman keras.

Doa ini memohon kepada Allah untuk melembutkan hati suami, sebagaimana Allah melembutkan besi untuk Nabi Daud AS. Dengan hati yang lembut, diharapkan suami lebih mudah menerima nasihat dan bimbingan untuk berubah. Berikut adalah lafadz doa untuk meluluhkan hati yang bisa dipanjatkan oleh istri:

"Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika. Allaahumma sakhkhir lii ... (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadiKka. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin."

Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan aku hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah... (sebut nama orang yang dimaksud) padaku, sebagaimana Engkau telah menundukkan Fir'aun pada Musa AS.

Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Engkau telah meluluhkan besi untuk Daud AS. Karena sungguh dia takkan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang."

Selain doa tersebut, amalan wirid dengan menyebut Asmaul Husna seperti "Ya Jabbar" (33 kali), "Ya Aziz" (33 kali), dan "Ya Mutakabbir" (33 kali) juga diyakini dapat membantu suami insaf dari maksiat dan kebiasaan buruk. Amalan ini merupakan bentuk zikir yang memohon kekuatan dan kebesaran Allah untuk mengubah perilaku seseorang.

Mendoakan suami agar senantiasa dalam ketaqwaan dan perlindungan Allah adalah bentuk dukungan spiritual yang sangat penting bagi seorang istri. Ketaqwaan akan membimbing suami untuk menjauhi segala larangan agama, termasuk minum-minuman keras, dan selalu berada di jalan yang benar. Perlindungan dari Allah akan menjaga suami dari segala bahaya dan godaan yang dapat menyesatkannya.

Doa ini memohon agar Allah membekali suami dengan takwa, mengampuni dosa-dosanya, dan memudahkan jalan kebaikan di mana pun ia berada. Dengan takwa, suami akan memiliki benteng spiritual yang kuat untuk menolak godaan dan memilih jalan yang diridai Allah. Ini adalah fondasi utama untuk perubahan perilaku yang berkelanjutan.

"زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ"

Lafadz Latin: "Zawwadakallaahut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta."

Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada."

Selain itu, doa untuk keselamatan suami juga sangat dianjurkan. Doa ini memohon agar Allah menyempurnakan akhir hidup suami, mengampuni dosanya, mengasihinya, memberinya kesehatan, dan mengampuni kesalahannya. Perlindungan ini mencakup aspek fisik dan spiritual, menjaga suami dari segala bentuk bahaya dan memastikan ia selalu berada dalam rahmat Allah.

Rezeki yang halal dan berkah adalah dambaan setiap keluarga, dan doa istri memiliki peran besar dalam memohon kelancaran rezeki suami. Ketika suami mencari nafkah, doa istri menjadi sumber kekuatan dan perlindungan yang tak ternilai. Doa ini memohon agar Allah memberinya kesehatan, ketabahan, dan kelancaran dalam setiap usaha yang dilakukannya, serta agar setiap tetes keringatnya diberkahi dengan hasil yang melimpah dan barokah.

Doa ini secara spesifik memohon agar Allah memperbanyak harta suami dan memberkahi karunia yang diberikan-Nya. Rezeki yang berkah tidak hanya berarti jumlah yang banyak, tetapi juga kebermanfaatan dan kehalalan dalam setiap perolehannya. Ini akan menjauhkan suami dari cara-cara yang tidak halal, termasuk penggunaan uang untuk hal-hal yang dilarang seperti minum-minuman keras.

"اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالَ زَوْجِيْ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أعْطَيْتَهُ وَأطِلْ حَيَاتَهُ عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلَهُ وَاغْفِرْ لَهُ"

Lafadz latin: "Allahumma aktsir mala zauji wa barik lahu fima a’thoitahu wa athil hayatahu ‘ala tho’atika wa ahsin ‘amalahu waghfirlahu."

Artinya: “Ya Allah, perbanyaklah harta suamiku serta berkahilah karunia yang Engkau berikan padanya, panjangkanlah umurnya dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalnya serta ampunilah dosa-dosanya.” (HR. Imam Bukhari)

Doa ini mencerminkan harapan agar Allah membuka pintu-pintu rezeki yang tak terduga, melancarkan setiap jalan menuju keberhasilan, dan memberikan kecukupan serta kemudahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan rezeki yang berkah, suami akan lebih fokus pada tanggung jawab keluarga dan menjauhi hal-hal yang merusak.

Doa ini memohon agar Allah menjadikan suami sebagai laki-laki yang shalih, ahli takwa, ahli ibadah, patuh kepada Allah, berbakti kepada orang tua, serta menjaga istri dan anak-anaknya. Ini adalah doa komprehensif yang mencakup kesuksesan dunia dan akhirat, membentuk karakter suami yang kuat dan bertanggung jawab.

"الّٰلهُمَ يَاحَيُّ يَاقَيُوْمُ يَاذَا اْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ أَسْأَلُكَ بِأَنْ تَهْدِي زَوْجِي وَتَجْعَلْ مِنْهُ رَجُلًا دِيْنًا صَالِحًا تُقْيًا عَابِدًا قَائِمًا بِالْلَيْلِ صَائِمًا بِاْلنَّهَارِ مَطْيَعاً لَكَ بَارَاً بِوَاَلدِي وَ بِوَالِدَيْهِ , مَرَاعِياً لِي وَلِأَوْلَادِهِ , يَخَافِكَ وَيَخْشَاكَ فَي كُلِّ أُمُوْرِهِ , مُحَافِظاً عَلَى اْلصَّلَوَاتِ فَي أَوْقَاتِهَ"

Lafadz latin: "Allahumma yaa khii yaa kaumii yaa dhaljalaali wal ikraam, asaluka bian tahdii zaujii wa taj`al minhu rajuulan diinan shoolihan `Abidan, qaaiman billaili shaaiman bin nahaari mathyaan laka birra`bu alladhi wa biwaldiihi, maraa iyaan lii waliauladihi, ya khafuuka wa yahsyaalika fii kullii umurihi, mukhaafidhon `alaa asshalawaati fii aiqaa tiha."

Artinya: “Ya Allah Yang maha hidup, yang maha berdiri sendiri, yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, aku memohon padamu agar engkau menunjukkan dan menjadikan suamiku seorang laki-laki yang shalih, ahli taqwa, ahli ibadah di malam hari dan ahli puasa di siang hari, jadikanlah ia orang yang patuh padamu, ahli berbuat baik pada kedua orangtuaku dan kedua orang tuanya, penjagaku dan anak-anaknya, takut padamu dalam setiap perkara, senantiasa menjaga waktu-waktu shalat pada waktunya telah tiba.”

Doa ini merupakan doa umum untuk kesembuhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, memohon kepada Allah, Tuhan sekalian manusia, untuk menghilangkan penyakit. Doa ini menegaskan bahwa hanya Allah yang Maha Menyembuhkan, dan kesembuhan yang diberikan-Nya adalah kesembuhan yang tidak akan kambuh lagi.

"اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ"

Lafadz latin: "Allahumma rabban naas mudzhibal ba'si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa'an laa yughaadiru saqoman."

Artinya: "Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR. Bukhari dan Muslim) Kesehatan fisik sangat penting agar suami dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, termasuk dalam upaya meninggalkan kebiasaan buruk seperti minum-minuman keras.

Doa ini memohon keberkahan bagi suami, kesehatan dan kesejahteraan, kesuksesan dalam pekerjaan, kemudahan dalam setiap kesulitan, serta bimbingan menuju apa yang dicintai dan diridai Allah. Ini adalah doa yang mencakup seluruh dimensi kehidupan suami, memastikan bahwa setiap langkahnya selaras dengan kehendak Ilahi.

"اللهم بارك في زوجي، وامنحه الصحة والعافية، ووفقه في عمله، وسهّل له كل صعب، ووفقنا وإياه لما تحبه وترضاه، واجعلنا من أهل الجنة برحمتك."

Lafadz latin: "Allahumma barik fi zawji, wamnahu as-sihhah wal-'afiyah, wa waffiqhu fi 'amali, wa sahhil lahu kull sa'b, wa waffiqna wa iyyahu lima tuhibbuhu wa tarda, wa ajilna min ahli al-jannah bi rahmatika."

Artinya: "Ya Allah, berkahilah suamiku, berikanlah dia kesehatan dan kesejahteraan, sukseskanlah dalam pekerjaannya, permudahkanlah setiap kesulitan baginya, dan bimbinglah kami berdua menuju apa yang Engkau cintai dan ridhai. Masukkanlah kami ke dalam golongan ahli surga dengan rahmat-Mu."

Doa ini juga mencerminkan harapan agar suami selalu berada dalam lindungan dan bimbingan Allah, sehingga dia selalu berada dalam ketakwaan yang mendalam, menjaga dirinya dari segala godaan, dan hidup dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab serta keberkahan dalam setiap langkahnya.

1. Apakah ada doa khusus agar suami berhenti minum alkohol?

Ya, salah satu doa yang bisa dibaca adalah memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan akhlak dan perbuatan maksiat.

2. Kapan waktu terbaik membaca doa ini?

Waktu yang mustajab adalah sepertiga malam terakhir atau setelah shalat fardhu.

3. Apa yang harus dilakukan selain berdoa?

Dampingi suami dengan kasih sayang, berikan nasihat perlahan, dan cari bantuan profesional bila perlu.

4. Apakah doa ini hanya untuk istri?

Tidak, keluarga atau siapa pun yang peduli bisa membacakan doa ini demi kebaikan bersama.

5. Apakah bisa sekaligus memohon keberkahan rumah tangga dalam doa tersebut?

Bisa, karena Islam menganjurkan untuk memperluas permohonan kebaikan dalam setiap doa.