Niat, Tata Cara dan Doa Sholat Safar, Amalkan sebelum Bepergian di Akhir Pekan

16 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Bepergian di akhir pekan, baik untuk liburan maupun urusan penting, sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Bagi umat Muslim, setiap perjalanan jauh maupun dekat sebaiknya dimulai dengan doa dan ikhtiar agar senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

Salah satu amalan yang dianjurkan sebelum memulai perjalanan jauh adalah dengan melaksanakan sholat Safar. Amalan ini sebagai bentuk tawakal dan permohonan atas perlindungan kepada Allah.

Setelah melaksanakan sholat sunnah ini, terdapat pula doa yang bisa diamalkan. Doa ini berisi harapan agar perjalanan yang ditempuh berjalan dengan lancar, aman, dan diridhoi Allah.

Tata cara pelaksanaan sholat Safar cukup ringkas, dan Anda bisa mengamalkannya kapan saja sebelum bepergian. Baik di rumah, di bandara, di terminal, maupun saat berhenti sejenak di rest area.

Berikut adalah panduan lengkap pelaksanaan sholat Safar serta amalan doa yang dianjurkan, dirangkum dari laman NU Online Lampung pada Jumat (25/7/2025).

Saksikan Video Pilihan ini:

Pejabat Jatuh dari Kuda di Kirab Hari Jadi Banyumas

Waktu Sholat Safar

Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarhil Muhadzdzab menyatakan, sholat safar hanya disunnahkan bagi orang-orang yang hendak bepergian, dan boleh dilakukan di waktu apa pun.

Artinya, boleh dilaksanakan pada malam hari maupun siang hari sebelum bepergian. Sholat safar dilakukan sebagai wujud permohonan seorang hamba kepada Tuhan-Nya agar diberikan hidayah, pertolongan, dan keselamatan selama perjalanan.

Tata Cara Sholat Safar

Pelaksanaan sholat Safar tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Seperti harus berwudhu terlebih dahulu, menutup aurat, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, membaca Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, dan lainnya.

Lafal niat yang dibaca:

أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla

Artinya: Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla.

Pada rakaat pertama dianjurkan membaca surah Al-Kafirun setelah membaca surah Al-Fatihah, dan untuk rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas setelah membaca Al-Fatihah. Setelah sholat dua rakaat itu selesai, dianjurkan membaca ayat Kursi yaitu QS. Al-Baqarah ayat 255.

Keuntungan membaca ayat Kursi, sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar lin Nawawi, adalah keselamatan selama perjalanan dan tidak akan tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan sampai ia selesai dari perjalanannya (Imam Nawawi, al-Adzkar lin Nawawi, [Bairut: Darul Minhaj, 2010], h. 216).

Berikut membaca surah Quraisy:

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ

Artinya: Disebabkan oleh kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas (sehingga mendapatkan banyak keuntungan), maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut (QS. Quraisy: 1-4).

Menurut Imam Nawawi, dua bacaan di atas sangat penting untuk dibaca setelah melakukan sholat sunnah safar, keduanya mempunyai keberkahan yang sangat besar dalam hal apa pun, keberkahan itu tidak terbatas oleh waktu dan keadaan.

Doa setelah Sholat Safar

Setelah bacaan-bacaan di atas selesai, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dengan khusyuk, penuh pengharapan, dan keikhlasan. Tidak ada doa secara khusus setelah pelaksanaan sholat safar. Kita bisa berdoa sesuai keperluan masing-masing.

Hanya saja, yang terpenting dalam doa ini adalah memohon pertolongan, taufiq, hidayah, keselamatan, dan kesehatan selama bepergian. Meski dalam kitab Majmu’ Imam Nawawi tidak memberikan doa secara khusus yang harus dibaca ketika hendak bepergian, namun, dalam kitabnya yang lain, yaitu Al-Adzkar lin Nawawi, Imam Nawari menganjurkan membaca doa berikut:

اَللهم بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ ، اَللهم ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الْخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ، اللهم إِنِّي أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِيْ وَدِيْنِيْ وَأَهْلِي وَأَقَارِبِي وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ آَخِرَةٍ وَدُنْيًا، فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ

Artinya: Ya Allah, hanya kepada-Mu aku meminta tolong, hanya kepada-Mu aku berpasrah. Tuhanku, tundukkanlah bagiku segala kesulitan urusanku, mudahkan untukku hambatan perjalananku, anugerahkanlah aku sebagian dari dari kebaikan melebihi apa yang kuminta, palingkan diriku dari segala kejahatan. Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkan urusanku. Ya Allah, aku meminta penjagaan dan menitipkan diriku, agamaku, keluargaku, kerabatku, dan semua yang telah Kauberikan kepadaku, baik kebaikan ukhrawi maupun duniawi. Lindungilah kami dari segala kejahatan, wahai Dzat Yang Mahapemurah.

Pada bacaan doa di atas, ia dianjurkan untuk memulai dan mengakhirinya dengan bacaan tahmid (alhamdulillah) disertai dengan bacaan sholawat kepada Rasulullah SAW. Setelah doa tersebut selesai, dan hendak pergi, ia dianjurkan membaca doa yang biasa Rasulullah baca sebelum berangkat bepergian, yaitu:

اَللهم إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ أَعْتَصَمْتُ، اَللهم اكْفِنِيْ مَا هَمَّنِي وَمَا لَا أَهْتَمُّ لَهُ، اَللهم زَوِّدْنِي التَّقْوَى، وَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ، وَوَجِّهْنِيْ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ

Artinya: Ya Allah, hanya kepada-Mu aku menghadap dan hanya kepada-Mu aku berlindung. Tuhanku, cukupilah aku dari segala yang membuatku bimbang dan segala yang tidak kubimbangkan. Tuhanku, bekalilah diriku dengan takwa, ampunilah dosaku, dan hadapkan diriku pada kebaikan di mana saja aku menghadap (Imam Nawawi, al-Adzkar lin Nawawi, 2010, halaman 217).

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |