CANTIKA.COM, Jakarta - Memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025 yuk mulai dari mengganti kapas sekali pakai dengan bahan ramah lingkungan. Kapas bukanlah barang asing dalam kehidupan sehari-hari. Selain digunakan sebagai bahan dasar pakaian, kapas juga sering dimanfaatkan dalam perawatan wajah, terutama bagi mereka yang rutin melakukan skincare.
Kapas sekali pakai menjadi alat bantu populer dalam mengaplikasikan produk cair seperti toner dan pembersih wajah. Namun, tahukah kamu bahwa kapas sebenarnya membawa dampak negatif terhadap lingkungan?
Menurut World Wide Fund (WWF), dibutuhkan air dalam jumlah besar untuk memproduksi satu kilogram kapas—cukup untuk mencukupi kebutuhan air minum satu orang selama tiga tahun! Bayangkan berapa banyak air bersih yang terbuang hanya demi memproduksi kapas. Terlebih lagi, kapas wajah yang digunakan sehari-hari biasanya hanya dipakai sekali lalu dibuang. Karena termasuk dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), semakin banyak kapas terbuang, semakin besar pula pemborosan sumber daya air bersih.
Lantas Apa Solusinya?
Jangan khawatir, pecinta skincare tetap bisa menjaga kesehatan kulit tanpa harus mengandalkan kapas sekali pakai. Berikut beberapa alternatif ramah lingkungan yang bisa kamu coba:
1. Cotton Pad Reusable
Kapas jenis ini bisa digunakan berulang kali. Setelah dipakai, kamu cukup mencucinya dan menjemurnya sebelum digunakan kembali. Jika terbuat dari katun organik, cotton pad ini bahkan bisa dikomposkan setelah masa pakainya habis—lebih ramah lingkungan!
2. Kain Katun Muslin
Alternatif lainnya adalah kain muslin. Meski berbahan dasar kapas, kain ini bisa dicuci dan digunakan kembali. Selain tidak menghasilkan limbah sebanyak kapas sekali pakai, katun muslin juga cepat kering, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan bakteri atau jamur.
Kenapa Kapas Sekali Pakai Masih Bermasalah?
Meskipun kapas berasal dari tumbuhan, proses produksinya tidak sepenuhnya alami. Kapas sering kali diproses menggunakan pemutih berbahan kimia, yang menyulitkannya untuk terurai di alam. Selain itu, budidaya tanaman kapas umumnya melibatkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, yang dapat mencemari tanah dan air, serta berdampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia di sekitarnya.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk tampil menarik dan merawat diri. Namun, jika ada cara yang lebih bijak dan ramah lingkungan, kenapa tidak? Selain membantu menjaga bumi, alternatif ini juga lebih hemat dalam jangka panjang.
Pilihan Editor: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Siti Nurhaliza Ajak Ikut Jaga Alam
SUSTAINATION
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika