Perputaran Uang dalam Kecurangan UTBK SNBT Ada yang Capai Rp 100 Juta Per Kursi

11 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok mengatakan perputaran uang dalam kecurangan pelaksanaan UTBK SNBT 2025 mencapai ratusan juta rupiah. Dia menyebut salah satu transaksi yang sudah dilaporkan oleh panitia adalah kecurangan dalam perebutan kursi di program studi kedokteran. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nilai perputaran uang secara total belum diketahui. Tapi yang sudah dilaporkan itu ada seratus juta untuk satu peserta atau satu kursi," kata Eduart dalam konferensi pers pengumuman hasil SNBT 2025 di Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada Selasa, 27 Mei 2025. 

Selain di fakultas kedokteran, Eduart menuturkan kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini secara total mencapai ratusan pelanggaran. Dia menyebut pelanggaran itu diduga melibatkan mahasiswa aktif maupun alumni dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. “Dari beberapa teman-teman di universitas itu mendeteksi, baik mahasiswa aktif maupun alumni yang terlibat dalam upaya kecurangan ini,” kata Eduart. 

Menurut Eduart, dugaan kecurangan itu terbagi ke dalam dua kategori, yakni yang dilakukan secara personal maupun secara berjaringan. Panitia SNPMB masih terus melakukan penelusuran lebih lanjut dan berencana menggandeng aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

"Minggu depan kami akan berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman-teman dari aparat hukum, baik dari Mabes Polri maupun yang terkait,” ujar Eduart. Ia menambahkan bahwa seluruh aktivitas peserta selama mengikuti UTBK tercatat dalam sistem, sehingga memungkinkan pelacakan terhadap indikasi kecurangan.

Mengenai jumlah pasti peserta yang terlibat, Eduart belum memberikan angka rinci, khususnya untuk kategori mahasiswa aktif. Namun, Eduart menyatakan sejumlah kasus kecurangan telah mulai diproses secara hukum. Salah satunya terjadi di Universitas Hasanuddin, Makassar. “Kalau misalnya kemarin itu laporan resmi di Universitas Hasanuddin, itu sudah kurang lebih ada sepuluh orang yang sudah diproses, bahkan sudah ada yang ditahan,” kata dia.

Upaya kecurangan,  Eduart menambahkan, ditemukan tersebar di berbagai wilayah, baik di dalam maupun luar Pulau Jawa. “Baik yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai Papua, itu ada upaya-upaya kecurangan,” ujarnya.

Panitia SNPMB menduga adanya jejaring terstruktur di balik kecurangan tersebut dan menilai perlunya penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang. Eduart menegaskan bahwa pihaknya memiliki keterbatasan kewenangan dalam penindakan hukum sehingga diperlukan kerja sama lintas lembaga.

Pada kesempatan yang sama, Eduart mengumumkan 253.421 peserta dinyatakan lulus UTBK SNBT 2025 atau hanya sebesar 29,43 persen dari total pendaftar sebanyak 860.976 peserta. "Masih ada sekitar 600 ribuan peserta yang belum lulus di kampus mana pun. Nanti bisa mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi mandiri," kata dia. 

Dani Aswatama berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Modus Baru Kecurangan UTBK SNBT 2025 Gunakan Teknologi AI

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |