PM Mongolia Mundur Gara-gara Lamaran Mewah Anaknya

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Mongolia Luvsannamsrai Oyun-Erdene mundur dari jabatannya pada Selasa, setelah gagal mengumpulkan dukungan dari parlemen serta unjuk rasa rakyat yang memprotes gaya hidup anaknya yang bermewah-mewahan.

Oyun-Erdene menerima keputusan tersebut, mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya dan bahwa dia bangga telah melayani rakyat Mongolia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Merupakan suatu kehormatan untuk mengabdi kepada negara dan rakyat saya di masa-masa sulit, termasuk pandemi, perang, dan tarif," kata Oyun-Erdene setelah hasil pemungutan suara diketahui seperti dilansir POLITICO

Oyun-Erdene, yang telah menjabat sebagai perdana menteri sejak Januari 2021 dan terpilih kembali pada Juli 2024, akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sementara hingga penggantinya ditunjuk dalam waktu 30 hari.

Dalam mosi kepercayaan yang diajukan oleh Oyun-Erdene ke parlemen, dia hanya mendapatkan 44 suara. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan suara mayoritas sebanyak 126 anggota yang diperlukan untuk mendapatkan kepercayaan para wakil rakyat.

Mundurnya Oyun-Erdene memberi sinyal runtuhnya pemerintah koalisi tiga partai yang terbentuk pada Juli tahun lalu oleh Partai Rakyat Mongolia dan dua partai oposisi setelah partai berkuasa itu mempertahankan keunggulan tipis pada pemilihan umum pada bulan sebelumnya.

Sejumlah besar legislator dari partai koalisi telah mendesak Oyun-Erdene untuk mundur, karena media setempat melaporkan gaya hidup anaknya yang bermewah-mewahan, termasuk saat ia memesan hotel mewah untuk melamar kekasihnya, yang memicu protes dari rakyat yang berlangsung beberapa pekan.

Pemungutan suara dilakukan setelah berminggu-minggu protes yang dipicu oleh video lamaran pernikahan mewah oleh putra perdana menteri yang berusia 23 tahun. Para kritikus marah dengan perjalanan helikopter, cincin kawin mahal, tas desainer, dan mobil mewah yang terekam dalam video.

Kecurigaan mulai tumbuh di negara itu tentang bagaimana sang putra mengumpulkan kekayaan seperti itu — terutama mengingat Oyun-Erdene berkampanye dengan slogan berasal dari keluarga pedesaan yang miskin.

Oyun-Erdene telah menolak tuduhan korupsi, menuduh para kritikus melakukan kampanye kotor.

Menurut Transparency International, yang memantau korupsi, situasi di Mongolia telah memburuk sejak Oyun-Erdene berkuasa. Tahun lalu, negara itu berada di peringkat 114 dari 180 negara dalam peringkat transparansi pemerintahnya.

Oyun-Erdene yang berusia 44 tahun, menjadi perdana menteri pada 2021 setelah menjabat sebagai kepala sekretariat kabinet dari pendahulunya, Ukhnaa Khurelsukh. Khurelsukh saat ini menjabat sebagai presiden Mongolia.

Perdana menteri yang akan lengser itu telah mendorong proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan sumber daya di negara kaya mineral itu, dengan menguraikan 14 proyek besar termasuk pusat-pusat pemrosesan mineral, inisiatif pengalihan air, bendungan-bendungan dan pembangkit listrik.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |