Prabowo: Indonesia Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan siap mengakui Israel jika mereka memberi pengakuan kepada Palestina sebagai negara berdaulat. Prabowo juga mengatakan pemerintah Indonesia siap jamin keamanan Israel setelah mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, 28 Mei 2025. Prabowo mengatakan two state solution adalah satu-satunya jalan bagi kemerdekaan Palestina. 

“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kami siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo. 

Prabowo menegaskan pemerintahannya siap menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara berdaulat apabila Palestina merdeka. Ia juga mengatakan Israel akan diperhatikan dan dijamin keamanannya.

“Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut,” ujarnya. 

Prabowo mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Juni di New York, Amerika Serikat, untuk mendorong “Solusi Dua Negara” dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. 

Kabar normalisasi hubungan Indonesia dan Israel pernah mencuat pada 2023. Media Israel, Ynet, melaporkan pemerintah Israel dan Indonesia telah melakukan pembicaraan tentang normalisasi hubungan selama tiga bulan terakhir. 

Menurut Ynet, Israel akan menghentikan upayanya untuk menghalangi keanggotaan Indonesia di OECD, yang dikenal sebagai "klub negara kaya", sebagai imbalan atas terjalinnya hubungan formal antara kedua negara. Sebelumnya, Israel telah menghalangi upaya keanggotaan Indonesia di OECD dengan alasan kurangnya hubungan diplomatik. 

Media Jewish Insider juga pernah mengabarkan isu normalisasi hubungan Indonesia dan Israel. Menurut media tersebut, Presiden Joko Widodo dan Eli Cohen selaku Menteri Luar Negeri Israel saat itu telah menyetujui rancangan akhir perjanjian normalisasi hubungan kedua negara sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh, kata para sumber.

Saat itu Israel dan Indonesia dikabarkan berencana mengumumkan normalisasi hubungan pada Oktober 2023. Namun tergantung agenda Presiden Jokowi mengunjungi Gedung Putih di Washington D.C., Amerika Serikat.

Istana Kepresidenan melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat itu menegaskan bahwa pemberitaan media asing yang menyebut Indonesia memiliki rencana hubungan persahabatan resmi dengan Israel, tidak benar.

"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari Dwipayana dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.

Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Retno Marsudi, menegaskan penolakan terhadap normalisasi hubungan dengan Israel. Dia menegaskan bahwa posisi Indonesia tidak berubah dan akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.

“Dari waktu ke waktu selalu ada pihak-pihak yang mengatakan sudah waktunya Indonesia melakukan normalisasi. Buat kita posisi kita jelas seperti yang saya sampaikan," jelas Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 April 2024.


Nabiila Azzahra dan Angelina Tiara Puspitalova berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Pramono Tidak Ingin Ondel-ondel Digunakan untuk Mengamen

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |