Prabowo Ingin Tekan Impor Kedelai hingga Bawang Putih, Siapkan Rp 40 Miliar

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan menekan impor komoditas pangan strategis, yakni gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih. Pengurangan impor ini dilakukan dengan memperkuat riset untuk mendongkrak produksi dalam negeri.

Dalam program ini, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Kerja sama juga akan melibatkan perguruan-perguruan tinggi. “Gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih kami dorong agar produksinya melampaui standar nasional,” ucap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Rabu, 28 Mei 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Amran Sulaiman menyebut, langkah menekan komoditas strategis agar tak bergantung kepada impor merupakan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Dengan kerja sama antarsektor, ia membidik akan terwujud kemandirian pangan nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mempercepat produksi dalam negeri, Kementan mengirim delegasi ke negara-negara dengan agroklimat serupa untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengembangan pangan strategis. Negara-negara itu di antaranya Brasil dan Yordania.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan, riset akan berfokus pada hasil konkret dan tidak berhenti pada publikasi ilmiah. Pemerintah akan membentuk konsorsium riset dari hulu ke hilir. Nantinya, akan ada tim khusus yang mengintegrasikan akademisi, peneliti Kementan, dan pelaku industri untuk setiap komoditas.

Untuk komoditas bawang putih, riset dilakukan mulai dari pengembangan benih unggul hingga strategi pemasaran. Dengan begitu, hasil riset dapat langsung dimanfaatkan oleh petani dan industri.

Adapun Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyatakan telah menetapkan empat flagship riset nasional yang berfokus pada masing-masing komoditas. Pemerintah menyiapkan anggaran antara Rp 20 hingga Rp 40 miliar untuk mendukung kegiatan riset, mulai dari tahap dasar hingga komersialisasi.

Pemerintah akan melibatkan dosen, peneliti, dan praktisi yang memahami seluruh rantai produksi, dari varietas unggul, teknologi budidaya, pengendalian hama, hingga alat dan mesin pertanian. “Ini konsorsium lengkap,” ucap Brian.

Untuk budidaya kedelai, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali menyatakan kesiapan TNI AL untuk mengembangkan budidaya kedelai melalui riset dan optimalisasi lahan. Ia mengaku telah menguji coba budidaya kedelai di Serang. Hasilnya, ia klaim sangat baik, mencapai 4,39 ton per hektare. “Program ini juga akan diperluas ke berbagai wilayah,” tuturnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |