Prabowo Soroti Impor Migas Capai US$ 40 Miliar per Tahun

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyoroti besarnya pengeluaran negara untuk impor migas. Dia mengatakan dalam setahun, Indonesia mengimpor migas senilai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 650 triliun jika dihitung berdasarkan kurs saat ini.

Menurut Prabowo, uang sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya. Untuk itu, Presiden menekankan, pentingnya swasembada energi dan mengurangi ketergantungan impor. “Kita masih tergantung pada impor migas, uang yang kita keluarkan sangat besar, hampir US$ 40 miliar per tahun,” kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara pembukaan IPA Convex 2025 di BSD, Tangerang, Rabu, 21 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo pun menyerukan pentingnya kolaborasi untuk mencapai swasembada energi. Dia mengajak semua pihak, mulai dari BUMN, pemerintah, dan sektor swasta untuk memenuhi target tersebut.

Prabowo menilai salah satu hal yang mesti dibenahi untuk mencapai swasembada energi adalah penyederhanaan regulasi. Sebab dia menilai regulasi yang rumit akan menghambat keran investasi di sektor migas.

“Saya meminta kepada seluruh badan regulasi, sederhanakan regulasi. Saya ulangi, sederhanakan regulasi. Selama ini, ada kecenderungan, bukan hanya di Indonesia, tapi Indonesia ini ahli dalam membuat regulasi yang justru menyulitkan kita sendiri. Ini harus kita hentikan,” kata Presiden.

Prabowo mencontohkan apa yang telah ia kerjakan di sektor pangan. Presiden mengklaim meski belum genap setahun menjadi presiden, produksi pangan saat ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah.

Menurut Prabowo, hal itu bisa tercapai karena pemerintah mengeluarkan kebijakan terukur. Di lain sisi, Presiden melanjutkan, keberhasilan dalam menggenjot produksi pangan juga didorong oleh kebijakan yang masuk akal.

“Pangan kita sudah melampaui target dan bahkan melebihi perkiraan kami sendiri. Cadangan pangan, khususnya beras dan jagung, yang tersimpan di gudang-gudang pemerintah, saat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Republik Indonesia sejak negara ini berdiri,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo meminta agar pendekatan dalam produksi pangan bisa diduplikasi di sektor energi. “Hal serupa juga berlaku di bidang energi. Garis kebijakan kita pun sederhana, kita memahami bahwa potensi energi Indonesia sangat besar. Tadi saya menerima laporan bahwa ada puluhan blok migas yang siap ditawarkan secara besar-besaran,” kata Prabowo.

Agar penawaran kontrak tersebut berjalan lancar, Presiden kembali menegaskan untuk menyederhanakan regulasi yang ada. Bahkan dia mengatakan akan mencopot pejabat yang tidak bisa melakukan penyederhanaan regulasi.

“Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi, akan saya ganti, akan saya copot, karena banyak anak-anak muda Indonesia yang berbakat dan sedang menunggu kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka,” ujar Prabowo.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |