Profil Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang

3 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bermimpi menjadikan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, seperti Provinsi Sichuan di Cina. Dia berharap Kabupaten Batang bisa menjadi kawasan industri modern seperti Sichuan pada suatu masa.

Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 500 hektare di Batang untuk kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam skema Two Countries Twin Parks (TCTP). “Kami jadwalkan di Batang, yang seluas 500 hektare dan didorong untuk menjadi Sichuan versi Indonesia,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu, 25 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertanyaannya mengapa pemerintah memilih Kabupaten Batang untuk kerja sama antar dua negara ini. Apa keistimewaan Batang dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Indonesia.

Mengutip laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah sedang mengembangkan kawasan industri terpadu di Batang. Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang adalah salah satu dari delapan kawasan industri yang berstatus proyek strategis nasional.

Pemerintah menyiapkan KIT Batang sebagai kawasan industri yang terintegrasi dan terpadu dengan fokus pada industri berbasis petrokimia dan energi, dengan konsep smart dan sustainable. KIT Batang ditargetkan menjadi salah satu garda terdepan pembangunan iklim investasi perindustrian di Indonesia.

KIT Batang akan dikelola PT Kawasan Industri Terpadu Batang, yang merupakan konsorsium dari BUMN dan terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batang. Nilai investasi KIT Batang sebesar Rp 13,342 triliun di atas lahan seluas 4.300 hektare.

Bertindak sebagai pilot project kawasan industri, KIT Batang memegang konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate dimana  penyewa di dalamnya harus memiliki teknologi industri tingkat tinggi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan. KIT Batang akan terintegrasi dengan perumahan buruh, sarana pendidikan, layanan kesehatan serta rantai suplai antar pabrik sehingga KIT Batang akan menjadi solusi dari keluhan para investor terkait harga lahan dan fasilitas pendukungnya di Indonesia.

Pada 26 Juli 2024, Presiden Joko Widodo meresmikan KIT Batang. Lalu pada 20 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto menyatakan KIT Batang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis.

Dikutip dari laman grandbatangcity, KEK Industropolis Batang menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, serta kemudahan perizinan yang semakin menarik bagi investor. Sebelum menyandang status KEK, KITB telah memiliki 27 tenant yang telah berkomitmen berinvestasi, termasuk tujuh tenant yang sudah beroperasi, tujuh dalam tahap konstruksi dan 13 dalam persiapan konstruksi.

KITB mencatatkan nilai investasi mencapai Rp 17,95 triliun. Para investor berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China, serta mencakup beragam sektor industri, mulai dari solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.

Dari tujuh tenant yang telah beroperasi menyerap 7.008 lapangan kerja, dengan 80% tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang. Dengan status KEK, diharapkan tambahan investasi senilai Rp 75,8 triliun akan masuk, serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru. Saat beroperasi penuh, KEK Industropolis Batang diproyeksikan akan menyerap hingga 250.000 tenaga kerja, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

Hendrik Yaputra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Beda Pendapat Sebelum Amunisi TNI Meledak

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |