Romahurmuziy Bilang Jalan PPP Kembali ke Senayan Akan Sulit, Ini Alasannya

3 days ago 5

PARTAI Persatuan Pembangunan atau PPP berencana menggelar muktamar pada Agustus-September 2025. Sejumlah nama sudah mulai beredar sebagai calon ketua umum partai berlambang Ka’bah itu, salah satunya Muhammad Romahurmuziy.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP dan mantan Ketua Umum PPP itu menilai jalan PPP kembali melenggang ke Senayan pada Pemilu 2029 akan sulit. Pria yang akrab disapa Rommy ini mengatakan hal itu melihat dari sejarah partai yang keluar dari parlemen sejak 1998.

“Upaya untuk ke situ (Senayan) maha berat. Mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998 partai yang terlempar dari Senayan mampu kembali,” kata Rommy dalam keterangan resmi pada Senin, 26 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.

PPP untuk pertama kalinya tidak lolos ke parlemen karena gagal melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara sah nasional. Partai berlambang Ka'bah itu hanya memperoleh suara sah nasional sebanyak 5.879.777 atau sekitar 3,87 persen.

Meskipun sulit kembali ke DPR RI, Rommy menegaskan kemungkinan masuknya PPP ke Senayan pada pemilu 2029 tidak kecil. Menurutnya, perolehan suara PPP di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten dan kota cukup besar, yakni 8,3 juta suara atau setara 35 kursi nasional.

“Angka tersebut jauh di atas suara DPR RI yang hanya 5,8 juta. Artinya, PPP dengan sejarah panjangnya ini secara elektoral masih sangat potensial untuk kembali ke Senayan,” ujarnya.

Namun Rommy menyebutkan, untuk mendorong PPP kembali masuk DPR, partai Ka'bah itu harus memiliki pemimpin yang kuat dan dapat memberikan pengaruh.

Rommy telah memunculkan sejuumlah nama bakal calon Ketua Umum PPP, baik dari dalam ataupun luar partai seperti Sandiaga Uno, Dudung Abdulrachman, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Marzuki Alie, Agus Suparmanto, Anies Baswedan, hingga Amran Sulaiman. Dia mengatakan sejumlah nama tersebut murni usulannya, tetapi Agus Suparmanto didorong oleh politikus PPP sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Tempo sudah mencoba mengkonfirmasi hal ini kepada Sandiaga, Dudung Abdurachman, Anies Baswedan dan Amran Sulaiman. Namun, mereka belum membalas pesan Tempo.

Jagokan Amran Sulaiman karena Saran Jokowi

Sosok kuat yang dicanangkan maju jadi Ketua Umum PPP adalah Amran Sulaiman, yang menjabat Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih. Rommy menginginkan dan membujuk Amran menjadi calon ketua umum PPP. Dia juga mengaku beberapa kali meminta saran kepada mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai calon ketua umum PPP.

Rommy menyodorkan sejumlah nama kepada Jokowi. Dari sejumlah nama itu, kata dia, Jokowi menyarankan untuk berfokus kepada Amran Sulaiman. “Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” tutur Rommy.

Meski demikian, Rommy menilai Jokowi tidak cawe-cawe mengenai nama Amran. Rommy hanya meminta pandangan cara efektif mengembalikan PPP ke Senayan.

“Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, Pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029,” kata dia.

Rommy membeberkan alasan mendukung Amran. Menurut dia, PPP membutuhkan logistik yang tidak sedikit untuk bisa kembali ke Senayan pada Pemilu 2029. PPP membutuhkan tokoh yang sekaligus tauke atau majikan.

Berdasarkan pertimbangan itu, Rommy memandang Amran merupakan pengusaha sukses. Namun kesuksesan sepupu Haji Isam itu hanya kurang mendapatkan sorotan. “Pak Amran adalah seorang pengusaha sukses. Hanya kurang publikasi atas kesuksesan usahanya,” ujar Rommy.

Dia mengklaim sudah mengajak seluruh kader PPP bersilaturahmi dengan Amran. Bahkan, Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono mengumpulkan belasan dewan pimpinan Wilayah (DPW) untuk bertemu dengan Amran di Makassar. Mengenai hal ini, Mardiono belum merespons pesan Tempo.

Rommy menuturkan sudah berteman lama dengan Amran hampir dua dekade. Rommy membutuhkan waktu untuk meyakinkan Amran untuk bersedia maju. “Sampai saya harus ke Makassar meyakinkan Amran,” kata dia.

Meski begitu, Rommy mengatakan Amran masih dalam posisi menunggu. Alasannya, Amran masih punya tanggung jawab sebagai menteri.

Hendrik Yaputra dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Pro Kontra atas Usulan Perpanjangan Usia Pensiun ASN

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |