Stres Akut Jadi Penyakit Terbanyak yang Dialami Jemaah Haji

8 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah mencatatkan stres akut dan gangguan penyesuaian diri menjadi diagnosis penyakit terbanyak yang dialami pasien jemaah haji 1446 gelombang 1, sejak kedatangannya di Madinah, Arab Sauri, pada awal Mei lalu. Adapun penyakit lain yang juga banyak dialami jemaah haji adalah gangguan jantung, hipertensi, dan diabetes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter spesialis jiwa di KKHI Madinah, Kusufia Mirantri mengungkapkan tekanan fisik, perubahan lingkungan drastis, kelelahan, serta perpisahan sementara tanpa pendampingan dari keluarga dapat memicu stres signifikan bagi jemaah. 

Kusufia menyebut umumnya gejala ini dialami oleh jemaah lanjut usia atau lansia. “Stres dan gangguan penyesuaian ini dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari gangguan tidur, kecemasan berlebih, hingga gejala psikosomatis,” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Selasa, 13 Mei 2025. 

Dokter spesialis kejiwaan itu mengimbau agar sesama jemaah maupun pendamping untuk melakukan deteksi dini guna mencegah dampak yang lebih buruk yang dapat mengganggu pelaksanaan ibadah haji. Kusufia menjelaskan, tanda-tanda seorang jemaah mengalami masalah kejiwaan terlihat dari adanya perubahan perilaku yang mencolok.

“Coba perhatikan, jika ada jemaah yang biasanya ceria dan mudah bergaul tiba-tiba menjadi mudah tersinggung, atau sebaliknya, menarik diri secara ekstrem, lebih suka menyendiri, dan enggan berinteraksi dengan orang lain,” tuturnya. 

Secara khusus, Kusufia menambahkan, terdapat empat tanda seseorang mengalami stres. Keempat hal tersebut di antaranya adalah kesulitan tidur atau insomnia, adanya kecemasan atau ketakutan yang berlebihan, kebingungan terhadap tempat, waktu, dan orang (disorientasi), dan perubahan mood yang cepat. 

"Seorang jemaah mungkin tiba-tiba menjadi sangat mudah marah karena hal sepele, atau sebaliknya, mendadak menjadi sangat sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, padahal beberapa saat sebelumnya tampak biasa saja," kata dia mencontohkan gejala fluktuasi emosi. 

Kusufia menyarankan jemaah maupun keluarga yang mendapati gejala-gejala tersebut segera melakukan pengaduan ke tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) yang mendampingi. "Mereka lebih kompeten untuk melakukan penilaian awal dan memberikan intervensi yang tepat, termasuk merujuk ke KKHI jika diperlukan,” tuturnya. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |