Taiwan Gelar Pameran Agro Wisata di Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengembangan Wisata Agro Taiwan bersama Direktorat Pengembangan Desa dan Pelestarian Tanah Kementerian Pertanian Taiwan menggelar Pameran Agrowisata Taiwan 2025. Acara itu digelar pada 23-25 Mei 2025 di Emporium Mall, Jakarta Utara. 

Pameran Agrowisata Taiwan pertama kali digelar untuk memperluas promosi pariwisata tematik pertanian dan perkebunan Taiwan bagi pasar wisatawan asal Indonesia. 

Deputi Kepala Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia, Trust Lin, mengatakan bahwa para pengelola tempat wisata agro Taiwan telah berhasil membuka jendela kepada masyarakat luas untuk mengenal keberagaman jenis pariwisata di Taiwan. 

Lin menyebut bahwa Taiwan telah berhasil mengkolaborasikan konsep ekologi, kebudayaan, dan sistem pariwisata berkelanjutan. Dia berharap agar pameran ini dapat mempererat kebudayaan dan pariwisata antara Indonesia dan Taiwan. 

Lebih lanjut, Lin menuturkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara yang memiliki struktur penduduk berusia lebih muda yang mana lebih mudah dapat menerima beragam jenis pariwisata tematik. 

"Taiwan sendiri memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan bentuk pariwisata agro yang bervariasi," kata Lin. 

Lin meyakini bahwa keunggulan Taiwan ini akan sangat mudah menarik minat generasi muda untuk mengejar inovasi dan pengalaman eksplorasi lebih mendalam. 

"Sambil menjelajahi seni dan budaya di Taiwan, mereka juga dapat berinteraksi dekat langsung dengan tanah dan alam," ujarnya. 

Berdasarkan catatan TETO, pameran ini mendatangkan tujuh tempat rekreasi agro ternama di Taiwan, tiga maskapai penerbangan, dan delapan agen perjalanan lokal Indonesia. 

Secara bersamaan, para partisipan pameran ikut mempromosikan produk perjalanan eksplorasi, memperkenalkan karya tangan (DIY) interaktif, dan dengan penampilan visual tempat pameran yang bernuansa perkebunan memberikan kesan kreasi pariwisata Taiwan yang inovatif, variatif, serta unik bagi pengujung Indonesia. 

Lin menilai produk alami dan pengelolaan usaha pariwisata berkelanjutan Taiwan yang erat dengan kebudayaan telah berhasil menjadi tren internasional.

Dia juga menekankan keberhasilan pameran bukan saja berupa buah dari keberhasilan kerja sama antar pengusaha, tetapi juga menunjukkan ketulusan pemerintah negaranya mengundang lebih banyak wisatawan dari Indonesia untuk berkunjung ke Taiwan. 

Lin optimistis pameran ini dapat membuat pasar Indonesia lebih percaya dan memahami produk agrowisata Taiwan. Dia juga meyakini pengusaha pariwisata dapat saling menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat.