Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Satu di antaranya video yang diklaim detik-detik pesawat pengangkut jemaah haji asal Mauritania jatuh di Laut Merah beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Mei 2025.
Video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan suasana kabin pesawat yang mengalami turbulensi. Dalam video juga terdengar teriakan sejumlah penumpang dan pekikan takbir. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar jatuhnya pesawat pengangkut 210 jemaah haji asal Mauritania di Laut Merah.
"Detik-Detik Pesawat yang mengangkut 210 calon jemaah haji Mauritania ke Tanah Suci, Jatuh di Laut Merah.
Turut Berduka Cita Semoga Niatnya Haji menjadi Husnul Khotimah," demikian narasi dalam video tersebut.
"210 Jemaah Jatuh Di Laut Merah
Detik Detik Pesawat Yang Me'Ngangkut 210 Jemaah Haji Mauritania Ke Tanah Suci Jatuh Di Laut Merah," tulis salah satu akun Facebook.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 9.200 kali ditonton dan mendapat 13 komentar dari warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim pesawat pengangkut jemaah haji asal Mauritania jatuh di Laut Merah ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan rekaman saat Pesawat Lion Air JT 353 mengalami turbulensi. Video itu telah ada sejak 2018 lalu.
Sementara pihak Mauritania Airlines mengonfirmasi bahwa tiga penerbangan terjadwal pada tanggal 23, 24, dan 25 Mei 2025 berhasil mengangkut semua jemaah haji ke Tanah Suci, Makkah.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Selain pesawat pengangkut jemaah hasil Mauritani jatuh di Laut Merah, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
Video yang Diklaim Polisi Thailand Gerebek Lokasi Penyekapan WNI
Sebuah video yang diklaim Kepolisian Thailand menggerebek tempat penyekapan warga negara Indonesia (WNI) sebelum dikirim ke Kamboja beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 Mei 2025.
Dalam video tersebut tampak sejumlah polisi berpakaian preman menggerebek sebuah rumah. Mereka mendobrak pintu rumah menggunakan alat khusus. Rumah tersebut disebut-sebut sebagai tempat penyekapan WNI sebelum dikirim ke Kamboja.
"Kepolisian Thailand baru-baru ini melakukan Penggerebekan Salah satu tempat di mana banyak warga Indonesia Yg di Sekap sebelum di kirim ke Kamboja,..
Banyak di antara mereka yang di jebak oleh teman sesama WNI untuk bekerja di Thailand tetapi ujung ujungnya malah di kirim ke Kamboja...
Pinter2 lh ikak Mileh Bgwe..
Jgn Tegiur Bgwe di Luer," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 95 ribu kali ditonton dan mendapat 112 komentar dari warganet.
Setelah ditelusuri, video yang diklaim Kepolisian Thailand menggerebek tempat penyekapan WNI sebelum dikirim ke Kamboja ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa penggerebekan lokasi perjudian di Don Mueang, Bangkok pada 19 Februari 2025.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.