65.000 Anak Palestina di Gaza Terancam Tewas Kelaparan akibat Blokade Israel

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Gaza memperingatkan pada Jumat bahwa lebih dari 65.000 anak-anak Palestina berisiko langsung mengalami kelaparan karena pengepungan Israel dan blokade pasokan penting selama dua bulan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari kampanye genosida di daerah kantong Palestina tersebut.

"Pendudukan Israel sedang merekayasa kelaparan yang membunuh warga sipil. Mereka melanjutkan kejahatan sistematis terhadap 2,4 juta warga Palestina dengan menutup penyeberangan dan memblokir 39.000 truk bantuan yang membawa makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, dalam pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan seperti Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikatakan bahwa semua toko roti telah tidak beroperasi selama 40 hari, sehingga warga sipil tidak mendapatkan roti.

"Lebih dari 65.000 anak-anak Palestina sekarang menghadapi kematian karena kelaparan akibat kekurangan gizi karena Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk melawan warga sipil," mereka menegaskan.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa penutupan total penyeberangan oleh Israel selama 70 hari telah memperburuk runtuhnya sistem kemanusiaan dan kesehatan di Gaza.

Ia mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk segera campur tangan guna menghentikan blokade, membuka kembali penyeberangan, dan mengizinkan aliran bantuan dan kebutuhan pokok ke Gaza.

Pernyataan itu muncul saat pejabat PBB pada Jumat mengkritik tajam rencana bantuan kemanusiaan yang baru-baru ini diusulkan Israel untuk Gaza. Mereka memperingatkan bahwa rencana itu dapat memperburuk penderitaan warga sipil Palestina dan gagal memenuhi standar kemanusiaan dasar.

Alasannya, Israel hanya mengizinkan 65 truk bantuan kemanusiaan per hari masuk ke Gaza. Padahal sebelum genosida, sebanyak 500 truk bantuan masuk setiap hari ke Gaza. 

Israel telah menutup penyeberangan Gaza untuk makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret, memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah ada di daerah kantong itu, menurut laporan pemerintah, hak asasi manusia, dan internasional.

Hampir 52.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong itu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |