Dedi Mulyadi Instruksikan Tutup Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon

1 day ago 5

TEMPO.CO, Bandung -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menutup tambang Galian C Gunung Kuda. “Dari aspek kebijakan, saya sudah perintahkan jajaran di lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” ujar Dedi seperti dikutip dari siaran pers Humas Provinsi Jawa Barat pada Jumat, 30 Mei 2025.

Longsor terjadi di lokasi galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Jumlah korban hingga sore hari bertambah menjadi 13 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Dedi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban tanah longsor Galian C Gunung Kuda Cirebon. "Tentunya warga itu bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya, walaupun pekerjaannya berisiko dan terancam bahaya. Ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang," ujar Dedi.

Dinas ESDM Jawa Barat sudah menghentikan kegiatan penggalian di kawasan Gunung Kuda Cirebon. Tim ESDM juga mengevaluasi perizinan tambang tersebut. Mengutip siaran pers Humas Jawa Barat, Tim dari Dinas ESDM Jawa Barat juga tengah melakukan identifikasi lapangan untuk melakukan investigasi penyebab longsor.

Data Dinas ESDM Jawa Barat mencatat di blok Gunung Kuda Kabupaten Cirebon terdapat beberapa pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang izinnya akan berakhir pada 5 November 2025. Namun ESDM tidak memerincinya. Dinas ESDM Jawa Barat juga telah mengirim surat penghentian sementara kegiatan tambang di kawasan Gunung Batu Kuda Cirebon.

Dalam kesempatan terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat memperbarui data jumlah korban tanah longsor Galian C Gunung Kuda di Cirebon. Jumlah korban meninggal tercatat sudah 13 orang, serta jumlah korban luka 5 orang.

Dari 13 korban meninggal, satu orang belum teridentifikasi identitas. Adapun korban meninggal adalah Andri (41 tahun) warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan; Sukadi (48 tahun) warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon; Sanuri (47 tahun) warga Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon; Sukendra (51 tahun) warga Desa Girinata, Kecamatan  Dukupuntang, Kabupaten Cirebon); Dedi Hirmawan (45 tahun) warga Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung).

Selanjutnya Sarwah (36 tahun) warga Kelurahan Kenanga Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon; Rusjaya (48 tahun) warga Desa Beberan Blok Beberan, RT02 RW01 Kecacamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon; Rino Ahmadi (28 tahun) warga Desa Cikalahang Blok III, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; Ikad Budiarso (47 tahun) warga Desa Budur Blok Karang Wangi,  Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon; Toni (46 tahun) warga Desa Kepuh Blok Benggoi, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon; Jamaludin (49 tahun) warga Desa Srengseng Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indaramayu; serta Wastoni Hamzah (25 tahun), Desa Srengseng Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indaramayu. “Satu jiwa  belum teridentifikasi,” demikian keterangan BPBD Jawa Barat.  

Sementara lima korban luka seluruhnya dibawa ke Rumah Sakit Sumber Hurip Kabupaten Cirebon serta Puskesmas terdekat. Adapun korban luka-luka adalah Taryana (46 tahun) warga Kabupaten Indramayu mengalami luka fraktur terbuka dirujuk ke RS Sumber Hurip. Heri (35 tahun) warga Desa Mayung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, mengalami luka ringan di kepala dan dirawat jalan di Puskesmas Dukupuntang. 

Kemudian Iwan Julianto (31 tahun) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, mengalami luka ringan di bahu dan kaki dan menjalani rawat jalan di Puskesmas Dukupuntang. Kemudian Andi mengalami fraktur kaki dirujuk ke RS Sumber Hurip, serta Evan Radiansyah (12 tahun) warga Pabedilan mengalami luka kaki dan menjalani rawat jalan di Puskesmas Dukupuntang.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |