Farhan Halim Akui Ingin Main di Luar Negeri Usai Jadi MVP Proliga 2025

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Yogyakarta - Farhan Halim menjadi pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) Proliga 2025 setelah membawa Jakarta Bhayangkara Presisi menjadi juara. Ia menjadi pemain penting saat Bhayangkara mengalahkan Jakarta LavAni Livin Transmedia dengan skor 3-2 di Gelanggang Olahraga Amongrogo, Yogyakarta, pada Minggu malam, 11 Mei 2025.

Setelah kesuksesan tersebut, Halim mengungkapkan keinginan untuk berkiprah di kompetisi bola voli di luar negeri. Namun, ia masih harus menunggu kesempatan itu datang. "Ya tentu saja pingin bisa main keluar negeri lebih banyak, lebih sering," kata Farhan seusai pertandingan grand final Proliga 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemain dengan nomor punggung 12 itu mengaku tak pilih-pilih soal klub asing mana yang bisa menjadi tempatnya bisa meniti karier. Ia membuka peluang untuk berlaga di kompetisi bola voli di negara-negara Asia atau Eropa. Namun, Farhan sadar bahwa itu masih sebatas keinginan pribadi. "Belum ada tawaran, belum tahu, sekarang masih main di sini (Proliga) saja," kata suami pevoli nasional Dita Azizah itu.

Bagi Farhan, menjadi MVP dalam kompetisi Proliga 2025 bukan menjadi target akhirnya dalam bermain voli. Ia ingin capaian tersebut menjadi pelecut untuknya bisa berkiprah lebih jauh di dunia bola voli. Yang terdekat, ia berharap bisa masuk pelatihan nasional tim nasional bola voli Indonesia untuk berlaga di SEA Games 2025 di Thailand. "Yang pasti setelah ini liburan saya tidak bisa berlama-lama, kalau ada panggilan pelatnas artinya sudah fokus ke sana," kata dia.

Jakarta Bhayangkara Presisi Berjaya

Tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2025 usai menundukkan Jakarta LavAni Livin Transmedia dengan skor dramatis 3-2 (19-25, 23-25, 25-22, 25-22, 15-9) di GOR Amongrogo, Yogyakarta. Pertandingan dibuka dengan permainan agresif dari LavAni. Tim asuhan Nicolas Vives tampil dominan di set pertama lewat servis tajam dan spike keras dari Renan Buiatti serta Boy.

Bhayangkara sempat membayangi perolehan poin LavAni hingga skor 13-15, namun kesalahan beruntun dari barisan depan Bhayangkara membuat LavAni menjauh. Spike keras Boy dari sisi kiri menutup set pertama dengan skor 25-19.

Set kedua berlangsung lebih ketat. Bhayangkara sempat unggul 15-12 melalui servis Farhan Halim yang merepotkan lawan. Namun LavAni mampu menyusul dan menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Setelah saling kejar poin, LavAni meraih set poin lebih dulu setelah spike Boy dari posisi empat tak mampu dibendung. Set kedua ditutup dengan skor 25-23 usai pelanggaran attack line foot dari pemain Bhayangkara.

Bhayangkara bangkit di set ketiga. Farhan Halim mencetak service ace penting, disusul Kyle Russell yang menjadi mesin poin. Setelah unggul tipis sepanjang set, Bhayangkara menutupnya 25-22 lewat service error Taylor Sander. Set keempat berlangsung sengit. Kedua tim saling kejar poin hingga 21-21. Bhayangkara kembali menunjukkan kekompakan dan menutup set keempat 25-22 lewat smes silang Leo.

Di set kelima, Bhayangkara langsung meningkatkan tensi permainan. Mereka unggul cepat 4-1 berkat service ace dari Leo dan tekanan beruntun dari Farhan. LavAni sempat memperkecil ketertinggalan jadi 6-4, tetapi beberapa kesalahan serangan dari Boy dan over net dari Jasen Kilanta dimanfaatkan Bhayangkara untuk terus menjauh. Pertandingan ditutup dengan skor 15-9, memastikan Bhayangkara sebagai juara Proliga 2025.

Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara Proliga 2025 dan berhasil mempertahankan gelar yang diraih musim lalu. Pelatih Bhayangkara Presisi, Alfonso Toiran, mengaku timnya tampil kurang lepas di set awal. Namun, ia mengubah strategi dan membuat para pemain bermain lebih nyaman. "Awal-awal gugup, banyak kesalahan, tapi kita bisa mengubah strategi, kita bisa memindahkan pemain, dan kemudian kita mendapat hasil," ucapnya.

Dia tak menampik bahwa mempertahankan gelar juara jauh lebih berat, apalagi musim ini Bhayangkara sempat hanya mengandalkan satu pemain asing. Toiran menyebut kunci kemenangan kali ini terletak pada kekuatan mental dan kerja sama tim. "Kunci kemenangan hari ini itu teamwork, dan mental. Kadang-kadang ada pemain agak turun sedikit, tapi semua dibantu, itu bisa naik. Itu yang namanya olahraga tim, bukan individu," ujar pelatih asal Kuba itu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |