PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana mengenakan tarif 100 persen film yang diproduksi di luar negeri. Trump mengatakan Hollywood memiliki peluang yang bagus, namun tidak banyak memproduksi film. Produksi film di Los Angeles turun hampir 40 persen dalam satu dekade terakhir, menurut data dari FilmLA. Hal ini karena banyak rumah produksi yang memilih syuting di negara yang insentif pajak dan biaya produksi yang lebih murah.
1. Bisa Tutup Pendapatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, 10 Mei 2025, sutradara film Francis Ford Coppola mengkritik rencana tarif film yang diusulkan Trump. Ia menilai kebijakan tersebut berpotensi menutup pintu pendapatan Amerika Serikat. “Sebelum pemerintahan yang sekarang, Amerika benar-benar menghasilkan banyak uang. Saat ini ada banyak uang beredar di dalam negeri. Tarif-tarif ini seperti menutup pintu terhadap situasi yang sangat makmur,” katanya.
Pernyataan Coppola muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap film terbarunya bertajuk Megalopolis yang kembali diminati sejak Trump terpilih kembali.
2. Kritik
Partai Buruh (Labor Party) Australia mengkritik kebijakan tarif film Amerika Serikat dan menyebut kebijakan itu tidak dapat dibenarkan. "Ini adalah tarif yang tidak dapat dibenarkan," kata Menteri layanan sosial Australia Amanda Rishworth, Selasa, 6 Mei 2025. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah, termasuk Perdana Menteri Anthony Albanese akan menyampaikan argumen kepada Amerika untuk menentang tarif baru tersebut.
3. Trump Telah Memberikan Izin
Trump mengatakan telah memberikan izin untuk segera memulai proses pemberlakuan tarif 100 persen bagi semua film. "Industri Film di Amerika Meregang Nyawa dengan sangat cepat," tulis Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social pada Minggu, 4 Mei 2025.
Ia juga menyebut situasi itu sebagai ancaman keamanan nasional. Trump memberikan kewenangan untuk segera menerapkan tarif 100 persen untuk film. "Oleh karena itu, saya memberikan kewenangan kepada Departemen Perdagangan dan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat untuk segera memulai proses penerapan Tarif 100 persen untuk setiap dan semua Film yang dibuat di Luar Negeri yang masuk ke Negara kita. Kita Ingin Film Dibuat di Amerika Lagi!" tulis Trump.
4. Rencana Meningkatkan Pajak Film
Trump mengumumkan rencana tarif ini sehari setelah bertemu dengan aktor Jon Voight, yang ditunjuk sebagai Duta Khusus Hollywood. Dalam dokumen yang bocor, Voight menyarankan penggunaan insentif pajak federal, perjanjian produksi bersama, dan subsidi infrastruktur sebagai strategi utama untuk membawa kembali produksi film ke Amerika.
Tarif 100 persen dikatakan hanya untuk beberapa keadaan tertentu. Namun dalam pernyataannya, Trump memperluas ide tersebut menjadi tarif menyeluruh. Tidak hanya diterapkan terhadap film asing, tapi juga berpotensi menjerat produksi Amerika yang memilih syuting di luar negeri.
5. Saham Perusahaan Menurun
Saham perusahaan besar seperti Netflix, Disney, dan Warner Bros Discovery sempat melemah setelah pengumuman tarif film Trump. Hal ini juga memicu penolakan dari para pembawa acara televisi seperti Jimmy Kimmel dan Jimmy Fallon. Mereka ikut menyindir kebijakan ini dalam acara mereka.
Putri Safira Pitaloka turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: 5 Tanda Donald Trump Menjauh dari Netanyahu