Kementerian P2MI Ungkap Alasan Pekerja Migran Ilegal Rentan Jadi Pengedar Narkoba

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap sosok bernama Dewi Astutik sebagai salah satu otak penyelendupan sabu seberat dua ton di perairan Provinsi Kepulauan Riau. Perempuan 43 tahun asal Ponorogo itu terdeteksi pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia pada 2011.

Dewi yang saat ini masih menjadi buronan Interpol Polri bukan pekerja migran pertama yang menjadi aktor penyelundupan narkoba. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyebut warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, khususnya secara ilegal atau nonprosedural, memang rentan dieksploitasi sebagai penyelundup narkoba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“PMI ilegal sangat rental bahkan mudah dieksploitasi karena mereka tidak punya pengetahunan basic tentang menghadapi permasalahan di luar negeri,” kata Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Juni 2025.

Menurut Dzulfikar, PMI yang legal mendapatkan sejumlah materi pembekalan sebelum berangkat. Salah satunya tentang narkoba dan bahaya penyakit menular. Dua hal itu, kata dia, kerap menjadi persoalan PMI saat bekerja di luar negeri. Sementara PMI ilegal, tidak mendapatkan pembekalan serupa.

Sebelumnya, Kepala BNN Marthinus Hukom mengusulkan adanya penguatan kerja sama di bidang publikasi serta penyuluhan dengan melibatkan struktur Kementerian P2MI hingga ke tingkat daerah.  “Pemerintah dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kemampuan untuk menghindari aktivitas yang bersinggungan dengan kejahatan narkotika,” kata Marthinus dalam audiensi di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Maret 2025.

Adapun, pada kasus penyelundupan dua ton sabu, pihak berwenang belum mengungkapkan bagaimana proses Dewi Astutik menjadi seorang pengedar narkoba kelas kakap. BNN menduga saat ini Dewi berada di Kamboja.

Perempuan asal Ponorogo tersebut diduga beroperasi di sekitar kawasan Golden Triangle, yaitu wilayah perbatasan antara Thailand, Myanmar, dan Laos, yang selama ini dikenal sebagai pusat aktivitas jaringan narkoba di Asia Tenggara. Dari hasil analisis jaringan internasional yang dilakukan oleh BNN, Dewi diketahui merupakan warga negara Indonesia yang tergabung dalam jaringan Afrika.

“Sangat mungkin orang-orang yang tertangkap di Addis Ababa, Ethiopia, sebelumnya adalah bagian dari sindikatnya,” kata Marthinus dalam konferensi pers di Batam, Rabu, 28 Mei 2025.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |