TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Herianto mengatakan aliansi mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat Kepolisian menangkap mahasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB). Mahasiswa ITB ditangkap karena mengunggah meme bergambar Presiden Prabowo Subianto dan mantan presiden Joko Widodo berciuman yang itu dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memandang bahwa segala bentuk represif terhadap mahasiswa telebih dalam konteks penyampaian aspirasi merupakan ancaman serius bagi kebebasan berekspresi dan prinsip demokrasi yang dijamin konstitusi," kata Herianto kepada Tempo pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Dia mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan konsolidasi internal guna memastikan kronologi penangkapan dan mengkaji aspek hukum, serta potensi pelanggaran hak berpendapat yang mungkin terjadi. Sebagai gerakan mahasiswa, kata dia, BEM SI sedapat mungkin akan melawan secara kolektif, terukur, dan berlandaskan pada data yang valid.
"Kami tidak akan tinggal diam. Dalam waktu dekat, pernyataan resmi akan kami rilis untuk menjawab persoalan ini secara lebih utuh," kata Herianto.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menahan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS. Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain tersebut diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena mengunggah meme Presiden Prabowo Subianto dan mantan presiden Joko Widodo berciuman yang dibuat menggunakan bantuan artificial intelligence (AI).
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Erdi A. Chaniago mengatakan SSS dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 51 ayat (1) UU ITE. Menurut dia, saat ini Kepolisian masih terus melakukan penyidikan. "Saat ini masih dalam proses penyidikan," kata Erdi saat dikonfirmasi, Jumat, 9 Mei 2025.
Sementara itu, Direktur Komunikasi dan Humas ITB Nurlaela Arief mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan orang tua SSS. "Orang tua dari mahasiswi sudah datang ke ITB dan menyatakan permintaan maaf," kata Nurlaela dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Mei 2025.
Nurlaela mengatakan kampus telah berkoordinasi dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM). Di sisi lain, kata dia, kampus tetap akan memberikan pendampingan.
Hammam Izzuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.