Mudahnya Menjadi Kekasih Allah dalam Pandangan Gus Baha

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Hidup dalam keimanan sejati dan mencapai kedudukan mulia di sisi Allah, terlebih menjadi kekasih Allah adalah impian banyak umat Muslim. Dalam Islam, setiap amal baik, sekecil apapun, dapat membawa seseorang lebih dekat kepada Allah.

Ulama alim alamah KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang dikenal dengan wawasan luas dan cara penyampaian yang sederhana, menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana seseorang bisa menjadi kekasih Allah melalui tindakan yang tampaknya ringan namun bernilai besar di hadapan-Nya.

Gus Baha dalam sebuah ceramahnya mengungkapkan bahwa menjadi kekasih Allah bukan hanya perkara besar seperti ibadah berat atau amal besar, tetapi bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang dilakukan dengan niat yang benar.

"Dan untuk orang menjadi kekasihnya Allah, kayak tadi ada orang yang karena ngerawat hewan dijadikan walinya Allah," ungkap Gus Baha.

Ia menjelaskan bahwa seseorang yang melakukan perbuatan baik, seperti merawat hewan, bisa mendapatkan tempat istimewa di sisi Allah, bahkan menjadi kekasih-Nya.

"Menghilangkan duri atau pengganggu di jalan bisa menjadikan seseorang kekasih Allah," tambah Gus Baha. Hal-hal ringan seperti ini, yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang, justru menjadi amalan yang sangat dihargai dalam Islam. Menurut Gus Baha, perbuatan sederhana ini membuktikan bahwa Allah memandang setiap usaha kecil dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Gus Baha menekankan bahwa dalam Islam, untuk menjadi orang yang saleh dan dicintai Allah tidak harus selalu dengan amal yang berat.

"Bahkan tadi ada yang cerita sekedar ingin maksiat dan ndak jadi," katanya. Gus Baha menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, jika seseorang berniat untuk berbuat maksiat namun kemudian membatalkan niat tersebut, maka Allah menuliskan pahala untuknya. Ini menunjukkan betapa mudahnya untuk mendapatkan pahala, bahkan hanya dengan niat yang baik.

Simak Video Pilihan Ini:

Ops Pekat Candi 2024 Pemalang, Kasus Narkoba hingga Kamar Mesum Prostitusi

Jadi Orang Baik Jangan Rumit

Menurut Gus Baha, inti dari ajaran Islam adalah niat yang tulus dan usaha untuk selalu berbuat baik. "Dalam Islam itu kan gitu, orang merencanakan maksiat kemudian tidak jadi, itu ditulis pahala," tegasnya.

Hal ini menggambarkan bahwa Islam memudahkan umatnya untuk meraih pahala, bahkan dalam keadaan yang tampaknya tidak ada amal besar yang dilakukan. Yang penting adalah usaha untuk berbuat baik dan menghindari keburukan.

Dalam ceramah yang dikutip dari tayangan video kanal YouTube @ISI-intisariislam pada Selasa (13/05/2025), Gus Baha juga menekankan bahwa menjadi orang saleh itu tidak perlu rumit.

"Jadi gampang sekali untuk menjadi orang saleh dalam Islam," ujar Gus Baha. Ia menyebutkan bahwa banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjadi orang yang baik, dan semua itu bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering kali terabaikan.

Salah satu prinsip penting dalam Islam adalah menjaga hubungan baik dengan sesama, bahkan jika tidak dapat berbuat baik pada orang lain, yang terpenting adalah tidak mengganggu mereka. Gus Baha mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga perilaku agar tidak memberikan dampak buruk pada orang lain.

"Kalau gak bisa itu semua kata Nabi, tak kalau gak bisa berbuat baik sama orang lain, yang penting tidak mengganggu orang lain," katanya.

"Wis kan enak turu neng omah wis ngelamun bengak-bengok dewe ojo banter-banter," ujarnya, mengungkapkan bahwa tidak mengganggu orang lain dengan perkataan atau perilaku yang kasar adalah salah satu bentuk perbuatan baik yang sangat dihargai dalam Islam. Meskipun seseorang tidak bisa selalu berbuat baik, setidaknya ia bisa menjaga diri agar tidak mengganggu orang lain.

Hal yang lebih penting lagi, menurut Gus Baha, adalah menjaga agar efek buruk dari perbuatan kita tidak sampai merugikan orang lain. "Tapi nak bengok-bengok banter-banter kan ganggu tonggo itu asal ndak ganggu orang lain," ungkapnya.

"Takfu syaroka aninas," kata Gus Baha mengutip sebuah hadis yang berarti kita harus berusaha agar tidak memberi dampak buruk pada orang lain. Ia menjelaskan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memperhatikan perasaan orang lain dan menjaga agar tidak menyebabkan kerugian bagi mereka.

Intinya Jangan Ganggu Orang Lain

Dalam pandangan Gus Baha, ini adalah salah satu bentuk kecintaan Allah kepada hamba-Nya, yaitu dengan memberi kemudahan untuk menjadi baik dan tidak menyusahkan orang lain.

Pentingnya menjaga diri agar tidak mengganggu orang lain ini, menurut Gus Baha, adalah bentuk kesalehan yang sangat dihargai dalam ajaran Islam. Bahkan, kata Gus Baha, menjaga hubungan yang harmonis dengan tetangga dan orang sekitar adalah bagian dari perbuatan baik yang membawa seseorang lebih dekat kepada Allah.

Menghindari gangguan kepada orang lain, baik melalui kata-kata maupun perbuatan, merupakan tindakan yang tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menjaga keharmonisan hidup dalam masyarakat. "Fainnaha shodqatun minka ala nafsin," kata Gus Baha menambahkan, yang berarti bahwa menjaga diri agar tidak mengganggu orang lain adalah bentuk sedekah untuk diri sendiri.

Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik dengan sesama dan tidak menyusahkan orang lain menjadi salah satu cara untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. "Jika kamu tidak bisa berbuat baik kepada orang lain, setidaknya kamu tidak mengganggu mereka," pesan Gus Baha. Hal ini menunjukkan betapa sederhana namun mulianya ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalau tidak bisa berbuat baik, minimal jangan mengganggu," jelasnya. Ini adalah ajaran yang sangat sederhana namun penuh makna. Dalam Islam, kesalehan itu tidak selalu diukur dengan amal besar, melainkan juga dengan usaha untuk tidak menyusahkan orang lain.

Pada akhirnya, Gus Baha mengajak umat Islam untuk senantiasa berusaha menjadi orang yang lebih baik dengan cara-cara yang mudah dan tidak memberatkan.

"Dengan niat yang baik dan perbuatan yang sederhana, kita bisa menjadi kekasih Allah," tutupnya. Melalui pemahaman yang sederhana ini, Gus Baha mengingatkan umat untuk senantiasa menjaga hati dan perbuatan agar selalu berada dalam kebaikan.

Ceramah ini memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga niat dan tidak mengganggu orang lain, setiap umat Islam dapat meraih kedekatan dengan Allah, yang merupakan tujuan utama dari setiap amal perbuatan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |