Naskah Khutbah Jumat 2025: Memetik Hikmah di Balik Ibadah Kurban Idul Adha

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Jumat pekan ini bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Ada dua pendapat mengenai sholat Jumat saat hari raya. Ada yang berpendapat sholat Jumat gugur karena sudah sholat Id. Pendapat lain menyatakan tetap sholat Jumat.

Mengambil pada pendapat yang tetap sholat Jumat meski sudah sholat Id, artikel ini membagikan naskah khutbah Jumat 2025 tentang memetik hikmah di balik ibadah kurban Idul Adha. 

Materi khutbah Jumat tentang pesan-pesan penting berkurban penting disampaikan oleh umat Islam. Mengingat, ibadah kurban dilaksanakan hingga tiga hari setelah Idul Adha. Selama hari penyembelihan kurban, muslim dapat belajar dari ibadah tersebut.

Naskah khutbah Jumat 2025 tentang berkurban ini dikutip dari laman NU Online. Semoga dengan teks khutbah Jumat ini banyak yang tergerak hatinya untuk berkurban. 

Jika tidak tahun ini, paling tidak ada keinginan berkurban tahun depan. Sebab, banyak sekali benefitnya dari sisi pahala maupun manfaat untuk banyak orang. 

Simak selengkapnya naskah khutbah Jumat di bawah ini.

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x) وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي جَعَلَ يَوْمَ الْأَضْحَى عِيدًا وَمَوْسِمًا لِلْخَيْرَاتِ وَالطَّاعَاتِ، وَتَكْفِيْرِ الذُّنُوْبِ وَالرَّفْعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً نَرْجُو بِهَا الْفَوْزَ يَوْمَ الْمَقَامَاتِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، خَاتَمُ النَّبِيِّينَ وَإِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنِّي أُوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللهِ، الْقَائِلِ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ، إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah yang dengan limpah karunia-Nya masih memberikan kita kesempatan dan umur panjang untuk bertemu kembali dengan hari raya Idul Adha tahun ini. Tentu saja hari yang mulia ini menjadi momen berharga bagi kita semua untuk menguatkan iman, memperbaiki diri, dan meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Semoga pertemuan ini menjadi titik awal bagi peningkatan kualitas diri dan amal saleh bagi kita yang diridhai oleh-Nya. 

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, baginda Nabi Muhammad SAW, Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi, manusia sempurna dan teladan sepanjang zaman, sehingga dari kehidupannya, kita diajarkan makna dari sebuah keikhlasan, pengabdian, dan ketulusan. Semoga Allah kumpulkan kita bersama Nabi di akhirat kelak, di taman surga yang penuh rahmat dan nikmat. Amin ya Rabbal ‘alamin. 

Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib, untuk senantiasa mengajak dan mengingatkan kepada diri sendiri dan jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah, khususnya di momen hari raya Idul Adha yang mulia ini. Mari kita luruskan kembali niat dalam setiap amal ibadah dan pengorbanan kita, sertakan takwa dan iman di dalamnya, agar semua kebaikan tersebut menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya. 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Setelah kita semua menunaikan ibadah shalat sunnah hari raya Idul Adha pagi hari tadi, marilah kita lanjutkan momen ini dengan merenungi dan meraih hikmah-hikmah agung yang terkandung di dalamnya. Sebab, Idul Adha tidak hanya sekadar perayaan seremonial, tetapi panggilan spiritual untuk memperdalam makna pasrah, ikhlas, dan pengorbanan dalam hidup kita. 

Di antara hikmah terbesar dari Idul Adha adalah pelajaran tentang keikhlasan dalam beribadah dan kemurnian niat dalam setiap pengorbanan yang kita lakukan. Allah tidak hanya memandang bentuk lahiriah dari sebuah amal ibadah, tetapi juga menilai kedalaman hati dan ketulusan jiwa kita semua dalam melakukannya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ 

Artinya, “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu.” (QS Al-Hajj, [22]: 37).

Merujuk penjelasan Syekh Muhammad Mutawalli asy-Syarawi dalam kitab Tafsir wa Khawathirul Umam, jilid I, halaman 603, menjelaskan bahwa kenapa hewan kurban yang tidak dilandasi dengan takwa tidak akan sampai kepada Allah? Karena tujuan utama dari syariat ini adalah untuk menanamkan keikhlasan dan kepedulian. 

Karenanya, hikmah dari disyariatkannya kurban ini adalah untuk rela melepas sebagian harta dan menyerahkan yang terbaik dari milik kita sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan kasih sayang kepada sesama. Dengan berbagi daging kurban kepada tetangga, kerabat, dan kaum dhuafa, maka akan terjalin hubungan sosial yang erat dan menciptakan suasana kebersamaan yang indah,

وَحِيْنَ يُعْطِي الْغَنِيُّ مِمَّا أَفَاضَ اللهُ عَلَيْهِ لِلْفَقِيْرِ يُؤَلِّفُ قَلْبَهُ، وَيَجْتَثّ مِنْهُ الغِلَّ وَالْحَسَدَ، وَيَدْعُو لَهُ بِدَوَامِ النِّعْمَةِ 

Artinya, “Dan ketika orang kaya memberikan sebagian dari apa yang Allah limpahkan kepadanya kepada orang miskin, maka ia menyatukan hati orang itu, mencabut rasa dengki dan iri dari dalam dirinya, serta membuatnya mendoakan agar nikmat itu tetap langgeng baginya.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah 

Dengan demikian, maka salah satu hikmah yang bisa kita raih di momen Idul Adha ini adalah tumbuhnya rasa empati dan solidaritas di tengah masyarakat. Sebab ibadah kurban tidak hanya perihal menyembelih hewan, tapi menyembelih keegoisan diri, membagi kebahagiaan, dan membuka pintu kasih sayang antarsesama. 

Lanjutan Khutbah I

Ketika daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, sejatinya kita sedang membangun jembatan hati antara orang-orang yang mampu dan yang kekurangan. Rasa iri sirna, rasa syukur tumbuh, dan masyarakat pun terjaga dari jurang kesenjangan sosial yang memecah belah. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw menggambarkan bahwa sesama muslim itu laksana bangunan kukuh yang harus saling menguatkan, dalam salah satu haditsnya, Nabi bersabda: 

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا 

Artinya, “Orang mukmin kepada orang mukmin lain bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan.” (HR at-Tirmidzi).

Dalam riwayat yang lain, Nabi menggambarkan seorang mukmin dengan mukmin yang lain sebagai bagian dari sebuah kesatuan yang erat, laksana satu tubuh, ketika salah satu anggota sakit, maka semua anggota yang lain juga turut merasakannya. Nabi bersabda:

تَرَى المُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ، وَتَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، كَمَثَلِ الْجَسَدِ. إِذَا اشْتَكَى عضْوًا، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ والحُمَّى 

Artinya, “Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam kasih sayang mereka, dan saling mencintai, serta tolong-menolong, bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakan susah dan tidak bisa tidur karena demam.” (HR Bukhari).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah 

Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa salah satu hikmah yang bisa kita raih dari Idul Adha adalah bahwa ibadah kurban tidak hanya perihal ritual, tetapi sarana membangun karakter dan ikatan sosial. Kurban adalah jalan menumbuhkan keikhlasan, mempererat persaudaraan, dan meruntuhkan tembok kesenjangan. Ia melatih kita untuk berbagi, memahami penderitaan orang lain, serta mencintai sesama sebagai bagian dari diri kita sendiri. 

Karenanya, mari kita jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum pembaharuan jiwa, agar hati kita lebih lapang, ibadah kita lebih ikhlas, dan kepedulian sosial kita semakin nyata. Demikian adanya khutbah Jumat, perihal meraih hikmah kurban di hari raya Idul Adha. Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x)، اَللهُ أَكْبَرُ (3x) وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ 

Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Toko dan Agen BRI (Brilink) di Cilacap Dirampok, 2 Luka Tembak 100 Juta Melayang (Video Amatir Warga)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |