INFO NASIONAL — Sejumlah program dari Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe berhasil direalisasikan pada 100 hari masa pemerintahannya. Sejak hari pertama masa kepemimpinannya, Sherly fokus pada perluasan akses kesehatan bagi masyarakat dengan mempercepat implementasi usulan pemda terkait rumah sakit baru di Pulau Taliabu dan Halmahera Timur.
“Dengan BPJS, kami menandatangani UHC Prioritas secara parsial mulai 1 Juni dan efektif 10 Juni. Cukup dengan NIK, warga Maluku Utara dapat berobat di rumah sakit mana saja di Indonesia,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada sektor pendidikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara, di bawah kepemimpinan Sherly Tjoan telah mencabut seluruh pungutan uang komite bagi SMA, SMK, dan SLB Negeri. Ia juga mengalokasikan anggaran Rp 34 miliar untuk program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). 2.330 ijzah yang tertahan disekolah pun dibagikan.
“Mulai Juli, sekolah swasta dan madrasah ikut menikmati BOSDA. Kami ingin menunjukkan kehadiran negara. Karena bagi kami, negara harus berdiri paling depan-saat seorang anak nyaris putus sekolah karena tak sanggup bayar. Di situlah makna kehadiran kami,” ujarnya.
Kesungguhan pada sektor pndidikan juga dibuktikan lewat refokusing dan realokasi anggaran APBD hingga 63,3 milyar untuk pembangunan dan perbaikan 64 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB serta 54 sekolah dari APBN. Pemprov Maluku Utara juga siap menjalankan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dalam bidang pendidikan inklusif yakni Sekolah Rakyat pada juli 2025 mendatang
"Karena kami percaya, di balik seragam sederhana dan langkah kecil menuju sekolah hari ini, sedang tumbuh pemimpin besar Maluku Utara masa depan."
Terbukanya kesempatan belajar ke perguruan tinggi juga semakin lebar lewat beasiswa Maluku Utara Bangkit yang menjalin kerja sama dengan 27 kampus negeri dan swasta di Maluku Utara.
“Kami juga bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemenkeu untuk membuka gerbang 53 negara tujuan bagi putra putri Maluku Utara, memasuki kampus top unggulan 100 di dunia untuk reguler dan top unggulan 200 di dunia untuk yang afirmasi, serta kampus yang berakreditasi A untuk dalam negeri,” jelasnya.
Saat musim mudik lebaran lalu, pihaknya memberikan subsidi 50 persen tiket mudik untuk semua penumpang yang melibatkan 21 armada kapal yang melayani 20 trayek laut di Maluku Utara. Serta pemberian uang saku masing-masing sebesar 1 juta rupiah untuk 1.076 jamaah haji dan mencarter pesawat menuju embarkasi, Makassar.
Di sisi lain, sebagai daerah yang sedang bergeliat di bidang industri dan jasa, Maluku Utara memastikan stabilitas regulasi dan iklim investasi yang kondusif.
“Kami teken MoU dengan Polda Malut dan Kodam XV/Pattimura untuk menjamin rasa aman rakyat dan investasi serta Kejati untuk Pendampingan Hukum,” katanya.
Untuk menekan angka pengangguran, pihaknya menggelar pameran bursa kerja dengan 12.252 pelamar yang antusias memilih 3.244 lowongan dari 21 perusahaan. Serta membuka pintu untuk magang ke Jepang. Ia juga mengangkat 1.394 PPPK baru dan siap mengisi pos pelayanan, serta presensi palm vein memastikan ASN hadir dan melayani, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.
Pihaknya juga memacu konektivitas dengan mengusulkan pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp 8 triliun yang tengah difinalkan Kementerian PUPR. Sementara itu, 700 rumah layak huni akan dibangun.
Di laut, Program pengadaan alat tangkap, cold stroge, pabrik es, dan bibit rumput laut ia glontorkan senilai Rp 50 miliar agar nelayan naik kelas. Bukan hanya menangkap, tapi menjaga mutu dan nilai jual.
Semua upaya itu ia dedikasikan kepada rakyat Maluku Utara dan kepada mimpi besar almarhum Benny Laos yang selalu membayangkan Moloku Kie Raha berdiri tegak, bermartabat, dan berdaulat.
“Seratus hari memang singkat, tapi cukup untuk menyalakan obor perubahan. Tugas kami berikutnya adalah menjaga api ini tetap menyala dengan memperluas infrastruktur, menumbuhkan ekonomi biru, dan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda Maluku Utara.” (*)