Longsor Tambang Pasir Cirebon: 14 Orang Tewas, 11 Korban dalam Pencarian

1 day ago 7

TEMPO.CO, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bersama tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban bencana longsor di tambang pasir Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat pagi, 30 Mei 2025.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat mengatakan proses pendataan korban masih terus dilakukan. "Diperkirakan korban yang masih tertimbun berjumlah 11 orang," kata Hadi, Sabtu, 31 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim SAR gabungan, kata dia, sudah mengevakuasi 14 korban meninggal, tujuh luka-luka, dan 11 masih dalam pencarian.

Berikut biodata kesebelas korban yang masih dalam pencarian:

1. Sanadi Bin Darya, 45 tahun, warga Dusun Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

2. Sakira Bin Jumair, 40 tahun, warga Dusun Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.

3. Muniah, 45 tahun, warga Dusun Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

4. Sudiono, 51 tahun, warga Dusun Girinata, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon


5. Tono Bin Sudirman, 57 tahun, Dusun Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

6. Wahyu Bin Aga, 34 tahun, warga Dusun Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

7. Nalo Sanjaya, 53 tahun, warga Dusun Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

8. Dedi Setiadi, 47 tahun, warga Dusun Cikalahang, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

9. Sunadi, 31 tahun, warga Dusun Girinata, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

10. Nurhakiman, 51 tahun, warga Dusun Girinata, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

11. Puji Siswanto, 50 tahun, warga Dusun Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Hadi mengatakan menumpuknya material longsoran menjadi kendala yang dihadapi tim SAR gabungan. "Dikhawatirkan terjadinya longsor susulan ketika proses evakuasi," ucapnya.

Badan Geologi merekomendasikan agar proses pencarian dihentikan sementara jika terjadi hujan deras atau setelah hujan turun. Pasalnya, daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian korban. 

"Bencana gerakan tanah atau longsor yang terjadi diperkirakan berupa runtuhan bahan rombakan (batu dan tanah) dipicu kemiringan lereng yang sangat terjal dan gangguan pada lereng akibat pemotongan lereng," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |