Polisi akan Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Premanisme

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana anggota organisasi masyarakat (ormas) yang meraup keuntungan finansial dari tindakan premanisme.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra mengatakan sedang mendalami dana hasil premanisme para pelaku mengalir ke mana saja. “Kami akan dalami aliran dananya ke mana saja, jadi ini terus kami tracing,” katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyidik Polda Metro Jaya akan menggandeng PPATK untuk menelusuri dana hasil premanisme. “Kami masih akan berkoordinasi nanti dengan PPATK tentunya apabila dana itu berada di rekening,” kata dia. “Termasuk ada beberapa yang sudah dijadikan aset, kemungkinan itu akan kami sita.”

Adapun Polda Metro Jaya beserta dan jajaran kepolisian resor (polres) telah menangkap 3.599 orang terduga pelaku premanisme dalam waktu 15 hari. Penangkapan para preman dilakukan selama Operasi Berantas Jaya yang digelar Polda Metro Jaya pada 9 - 23 Mei 2025.

Dari jumlah tersebut, 56 orang di antaranya terafiliasi dengan beberapa ormas. Mereka berasal dari tujuh ormas berbeda. Polisi menyebutkan ada 31 orang dari ormas berinisial PP, 10 orang dari FBR, 11 orang dari TN, dan masing-masing satu orang dari BPPKB, GNBI, GRIB, dan GIBAS.

Ormas yang terkenal dengan inisial-inisial tersebut adalah Pemuda Pancasila, Forum Betawi Rempug, Trinusa, Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB), Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GNBI), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, dan Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS).

Ada beberapa kasus premanisme berkedok ormas yang mendapat sorotan polisi. Pertama adalah kasus penguasaan lahan parkir ilegal di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan. Polisi menemukan 30 anggota ormas Pemuda Pancasila telah mengambil untung dari lahan parkir itu sejak 2017 hingga Mei 2025. Para anggota ormas itu diperkirakan telah meraup keuntungan hingga Rp 7 miliar dari penguasaan lahan parkir RSU Tangerang sejak 2017.

Polda Metro Jaya bersama Polres Tangerang Selatan pun telah membekuk 30 orang tersebut, yang mereka tangkap di tempat kejadian perkara pada Rabu, 21 Mei 2025. Sedangkan, ketua ormas PP di Tangerang Selatan masih dalam pengejaran, dan polisi telah menetapkan namanya di dalam daftar pencarian orang (DPO).

Selain di Tangerang, polisi juga menemukan tindakan premanisme berkedok ormas di Bekasi. Sejumlah anggota ormas Trinusa diduga telah melakukan pemerasan secara terorganisir terhadap pedagang di pasar Sentra Grosir Cikarang (SGC) selama kurang lebih enam tahun. Polda Metro Jaya memperkirakan anggota ormas itu telah mendapat keuntungan senilai Rp 5,8 miliar dari pemerasan yang dilakukan sejak 2020 sampai 2025. Polisi baru menangkap lima orang pelaku pada Mei 2025.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |