Presiden Cina Hadiri Perayaan Hari Kemenangan Rusia di Moskow

13 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat menghadiri perayaan yang digelar di Moskow, Rusia untuk memperingati 80 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya Uni Soviet saat Perang Dunia II.

Di tribun penonton, Presiden Vladimir Putin duduk tepat di sebelah tamu kehormatannya, Presiden Cina Xi Jinping. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, juga hadir di antara kerumunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka adalah dua dari 20 lebih negara serta perwakilan organisasi internasional yang diundang untuk menghadiri acara tersebut.

Negara-negara di seluruh Eropa memperingati ulang tahun ke-80 VE, atau Hari Kemenangan di Eropa, pada Kamis, merayakan momen pada 1945 saat pertempuran dalam Perang Dunia II berakhir di benua itu.

Namun, karena perbedaan waktu antara Rusia dan Eropa Barat, Rusia menyelenggarakan parade Hari Kemenangan pada 9 Mei setiap tahun, dan CBS News diundang untuk menyaksikan pertunjukan tersebut di Moskow pada Jumat.

Hari Kemenangan di Rusia dan sejumlah negara lainnya, termasuk bekas negara bagian Uni Soviet, adalah untuk memperingati kemenangan Uni Soviet terhadap Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, atau yang mereka sebut sebagai "Perang Patriotik Raya".

Pawai tersebut direncanakan selama berbulan-bulan, dan persiapan serta tindakan pengamanan yang diambil tepat sebelum parade tersebut menutup pusat kota Moskow selama beberapa hari sebelum acara itu sendiri.

Ketika Jumat tiba, Moskow menggelar pertunjukan — pertunjukan besar pasukan Rusia dari setiap cabang militer berbaris serempak, bersama dengan tentara dari bekas Republik Soviet dan serangkaian persenjataan yang memusingkan.

Dalam pidatonya, Putin menyinggung Ukraina, mengakui bahwa Rusia sedang mengalami "momen sulit dan menentukan dalam sejarahnya," tetapi tidak memberikan banyak informasi spesifik tentang apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" negaranya.

"Kalian semua yang berada di garis depan adalah pahlawan kami," katanya, saat berbicara kepada pasukan Rusia.

Sehari sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong un berjanji untuk semakin menguatkan hubungan dengan Rusia. Ini dalam pidatonya untuk memperingati Hari Kemenangan Rusia pada 9 Mei.

Saat berkunjung ke Kedutaan Besar Federasi Rusia di Pyongyang, Kim menegaskan kembali tekad Korut "secara bertahap mengonsolidasikan dan mengembangkan tradisi panjang hubungan Korea Utara dan Rusia," demikian menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA) seperti dilansir Antara.

Kim juga berjanji terus membina "landasan ideologis yang mulia dan persekutuan tak terkalahkan" antara Korut dan Rusia.

Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui, tindakan Kim mencerminkan tekad kuat untuk secara aktif memajukan kedaulatan dan kehormatan antara kedua negara.

Kim juga hendak memajukan "perdamaian dan kebahagiaan rakyat serta perdamaian dan keamanan kawasan dengan kekuatan hubungan Korut-Rusia yang sudah menjadi hubungan kawan seperjuangan sejati dan hubungan strategis dengan nilai abadi di era baru," kata Menlu Choe.

Duta Besar Rusia untuk Korut menyampaikan apresiasi Presiden Vladimir Putin atas "keberanian, jiwa rela berkorban, dan daya tempur efisien" tentara Korut yang dikirimkan ke Rusia.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Korut serta pemimpinnya, Kim Jong-un.

Sebelumnya pada April lalu, Korea Utara untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengirim pasukan dalam rangka mendukung Moskow di perang Rusia-Ukraina. Korut mengatakan, hal tersebut dilakukan berdasarkan traktat pertahanan bersama dengan Rusia.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |