Sutradara Jelaskan Arti Judul Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal

6 days ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal dijadwalkan tayang di bioskop pada Kamis, 5 Juni 2025. Disutradarai oleh Adriyanto Dewo, film ini berdurasi 100 menit dan ditujukan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Bercerita tentang Wyn yang ditinggalkan secara tiba-tiba tanpa penjelasan oleh pacarnya, Dani. Diliputi tanda tanya, Wyn memutuskan mencari Dani untuk mengetahui alasan di balik kepergiannya.

Pilihan Editor: Berat di Ongkos Produksi Film

Seluruh proses syuting film produksi Adhya Pictures dan Relate Films ini dilakukan di Korea Selatan. Film ini dibintangi oleh Putri Marino sebagai Wyn, Jerome Kurnia sebagai Rey, Jourdy Pranata sebagai Dani, Lutesha sebagai Vanya, serta Kiki Narendra yang berperan sebagai Anto.

Arti Judul Sampai Jumpa, Selamat Tinggal 

Bagi Adriyanto Dewo, perpisahan memiliki dua makna yang berbeda, meskipun keduanya sering kali dianggap serupa dalam penggunaan sehari-hari. Makna pertama adalah ‘Sampai Jumpa’, menurutnya memiliki arti bahwa pertemuan tersebut benar-benar berakhir dan tidak akan ada kesempatan lagi untuk bertemu di masa depan. Dalam konteks ini, hubungan yang terjalin pun dianggap sudah selesai, seolah-olah menutup sebuah hubungan tanpa harapan untuk kembali bertemu.

Sebaliknya, makna kedua adalah ‘Selamat Tinggal’, yang justru menyiratkan bahwa meskipun perpisahan terasa pahit dan menyakitkan, ada keyakinan bahwa suatu saat nanti akan ada kesempatan untuk bertemu kembali. ‘Selamat Tinggal’ membawa nuansa harapan dan kehangatan, seolah menegaskan bahwa jarak dan waktu tidak akan memutuskan hubungan yang pernah ada. 

Meski kedua kata tersebut sekilas terlihat mirip dan sering dipertukarkan, Adriyanto menegaskan bahwa konotasi di balik keduanya sangat berbeda dan memengaruhi cara seseorang memandang perpisahan itu sendiri. "Berdasarkan dua kata yang sebenernya kurang lebih mirip, tapi ada konotasi perbedaannya, lahirlah ceritanya ini dengan konsep Johatsu," kata Adriyanto ketika berkunjung ke kantor Tempo di Palmerah, Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.

Istilah Johatsu merujuk pada individu yang secara sadar memilih untuk menghilang dari kehidupan lamanya untuk memulai hidup baru secara anonim. Mereka bahkan meninggalkan keluarga, teman, pekerjaan, dan seluruh identitasnya di masa lalu. Fenomena ini menggambarkan keinginan seseorang untuk melepaskan diri dari tekanan sosial atau trauma pribadi yang tak tertanggulangi. 

Isu yang Diangkat Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal 

Film ini mengangkat beberapa isu seperti hubungan yang toksik, ditinggal tanpa penjelasan, dan attachment issues. Beberapa karakter juga menggambarkan suatu perasaan. Seperti karakter Rey yang merupakan pekerja migran. Hal ini juga menjadi alasan sang sutradara tidak mengambil sisi-sisi turistik dari lokasi luar negeri. “Karena saya selalu melihat pemilihan lokasi itu berdasarkan apa yang karakter lihat,” ujar Adriyanto.

Karakter Ray di film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, digambarkan sudah lama tinggal di Korea Selatan sehingga ia sudah tidak tertarik lagi ke tempat-tempat turistik di sana. Ketika Adriyanto melakukan riset, ia mengatakan bahwa ternyata banyak orang seperti Rey. Sementara, Wyn pergi ke Korea Selatan dengan tujuan mencari seseorang yang penting untuknya. Seseorang tersebut sudah hilang selama dua tahun sehingga ia pun pasti tidak terpikir untuk ke tempat-tempat turistik.

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

Pilihan Editor: Wawancara Lutesha: Transformasi Jadi Ketua Gangster

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |