Top 3 Islami: 7 Pilihan Gamis Katun Adem Anti-Gerah, Jejak Perjuangan Ali Khamenei Pemimpin Iran dan Nasabnya sampai Rasulullah

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Tinggal di wilayah tropis, masyarakat Indonesia secara naluriah menggemari busana yang adem dan nyaman. Salah satu pilihannya adalah kain katun.

Khusus buat muslimah, gamis katun kerapkali menjadi andalan dalam aktivitas formal atau semi-resmi. Kain yang adem membuat gamis dari bahan ini banyak jadi favorit.

Artikel mengenai tujuh inspirasi gamis katun simpel dan adem anti-gerah yang nyaman dan cocok dipakai untuk semua acara menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (28/6/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah jejak perjuangan dan silsilah nasab Ali Khamenei hingga Rasulullah SAW. Diketahui Ali Khamenei diyakini adalah keturunan Rasulullah, tepatnya cucu ke-38 Nabi Muhammad SAW.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu, bagaimana respons seseorang yang disuguhi makanan, padahal dia sedang puasa Muharram?

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga Panik Berlarian ke Posko Pengungsian

1. 7 Inspirasi Gamis Katun Simpel dan Adem Anti-Gerah, Nyaman dan Cocok Dipakai untuk Semua Acara

Bagi para wanita muslimah, memilih gamis yang nyaman sekaligus stylish menjadi kebutuhan utama, apalagi untuk aktivitas harian maupun menghadiri berbagai acara.

Salah satu bahan paling ideal untuk gamis adalah katun, yang dikenal ringan, adem, dan mudah menyerap keringat. Tak heran jika gamis berbahan katun semakin digemari karena cocok dikenakan di iklim tropis seperti Indonesia.

Selain nyaman, gamis katun juga hadir dalam berbagai model simpel yang tetap terlihat anggun dan elegan. Mulai dari potongan A-line yang manis hingga gamis dengan aksen tertentu atau kancing depan yang praktis untuk busui, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika kamu sedang mencari inspirasi gamis terbaru yang nyaman dipakai seharian dan tidak panas, berikut beberapa model terbaiknya, dirangkum oleh Liputan6.com pada Jumat (27/6/2025).

Selengkapnya baca di sini

2. Jejak Perjuangan dan Silsilah Ali Khamenei hingga Rasulullah, Pemimpin Iran yang Curi Perhatian saat Perang Melawan Israel

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran saat ini, telah memainkan peran penting dalam politik dan agama di negara tersebut selama beberapa dekade. Di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel, salah satu yang menjadi sorotan ialah masalah latar belakang dan silsilah nasab Khamenei.

Sebagai Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei memiliki otoritas besar dalam menentukan arah kebijakan negara, termasuk dalam hal hubungan luar negeri dan keamanan nasional. Singkatnya peran Ali Khamenei sangat penting bagi kemajuan dan kemunduran negaranya itu.

Khamenei disebut merupakan seorang sayyid atau keturunan Rasulullah. Dia memiliki garis keturunan yang langsung dengan Nabi Muhammad SAW, membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati di kalangan Syiah. Silsilah nasab ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai Pemimpin Tertinggi Iran tetapi juga menambah kompleksitas dalam perannya di tengah konflik geopolitik yang sedang berlangsung.

Dengan memahami silsilah nasab Ayatollah Ali Khamenei, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana latar belakang dan keyakinan agamanya mempengaruhi keputusannya sebagai pemimpin negara.

Berikut ini akan dijelaskan silsilah nasab Ali Khamenei yang tersambung hingga Rasulullah SAW sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Jum’at (27/06/25).

Selengkapnya baca di sini

3. Disuguhi Makanan saat Menjalankan Puasa Muharram, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam. Di dalamnya terdapat berbagai keutamaan, salah satunya adalah amalan puasa sunnah yang sangat dianjurkan, seperti puasa Tasu’a dan Asyura.

Meski hukumnya tidak wajib, banyak umat Muslim yang bersemangat untuk menjalankan puasa di bulan ini. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW tentang keutamaan puasa Muharram:

"Sangat disunnahkan puasa hari Asyura karena Nabi Muhammad SAW berkata, 'Saya menganggap Allah akan menghapus dosa satu tahun yang lalu sebelum Asyura tahun ini'."

Namun, tak jarang, saat tengah berpuasa sunnah, seseorang ditawari makanan atau minuman oleh orang lain yang tidak tahu bahwa ia sedang berpuasa.

Dalam kondisi seperti ini, apakah kita harus menolak secara langsung atau memilih untuk membatalkan puasa? Bagaimana sikap kita sebaiknya? Berikut ulasannya dirangkum dari laman NU Online pada Jumat (27/6/2025).

Selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |